Ramllah, MINA – Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, meminta pertanggungjawaban pemerintah Amerika Serikat (AS) atas dimulainya lagi agresi Israel di Gaza, dengan mengatakan bahwa pemerintah AS telah gagal memaksa Israel untuk menghentikan agresinya.
“Dimulainya kembali agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, ditambah dengan meningkatnya kejahatan pasukan pendudukan Israel dan pemukim teroris di Tepi Barat, merupakan kelanjutan dari kejahatan pembersihan etnis dan genosida,” kata Abu Rudeineh dalam pernyataan pers, Jumat (2/12) WAFA melaporkan, demikian keterangan yang dikutip MINA.
Ia mengatakan, tindakan ini telah berlangsung sejak awal agresi Israel terhadap rakyat Palestina pada 7 Oktober 2023 bulan lalu, dan bertujuan untuk menggusur rakyat Palestina dan menghilangkan perjuangan mereka.
“Semua kejahatan ini tidak akan membawa keamanan atau perdamaian bagi siapa pun di kawasan dan harus segera dihentikan,” tegas Abu Rudeineh.
Ia menegaskan kembali seruan Presiden Mahmoud Abbas sejak hari pertama agresi Israel, termasuk perlunya penghentian segera serangan Israel, peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan, dan penyediaan layanan dasar bagi rakyat Palestina di Gaza.
“Beliau Presiden juga menolak segala bentuk pemindahan warga, menekankan bahwa tidak ada solusi kecuali dengan mengakui Negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya dan mengakhiri pendudukan atas tanahnya,” tegasnya.
Abu Rudeineh mengatakan bahwa mayoritas negara dan penduduknya di seluruh dunia menyatakan solidaritas terhadap rakyat Palestina, menolak kejahatan genosida dan hukuman kolektif terhadap mereka.
“Gerakan politik dan akar rumput internasional di seluruh dunia mendukung sikap ini. Kembalinya siklus penghancuran dan agresi, ditambah dengan standar ganda pemerintah AS, tidak akan membawa keamanan dan perdamaian bagi siapa pun,” jelasnya.
Abu Rudeineh mengatakan, pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan dan konsekuensi bencana yang ditimbulkannya, dan menyatakan bahwa pemerintah AS juga memikul tanggung jawab karena tidak memaksa Israel menghentikan agresi ini. (T/R8/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)