Ramallah, MINA – Juru Bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudainah menyampaikan seruan faksi-faksi kepada Presiden Mahmoud Abbas untuk mengeluarkan keputusan tentang penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan presiden, terlepas dari apakah Israel mengizinkan atau tidak pemilu digelar di Yerusalem (Al-Quds).
“Seruan oleh beberapa faksi untuk mengadakan pemilu tanpa Yerusalem adalah upaya untuk melepaskan salah satu dari konstanta nasional Palestina dan tanda dukungan untuk pendudukan Israel yang mencoba untuk melakukan Yahudisasi di kota suci itu,” kata Abu Rudainah dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Wafa, Jumat (27/12).
Sebelumnya, Presiden Abbas mengumumkan, pemilu harus digelar di seluruh wilayah Palestina, termasuk Yerusalem, namun kota suci itu sebagian dalam pendudukan Israel dan memerlukan izin dari otoritas zionis itu.
“Kami tidak akan memberikan pendudukan (Israel) kesempatan untuk memberlakukan kebijakan fait accompli, dan kami akan melanjutkan upaya bersama kami dengan pihak internasional untuk menekan Israel agar menyetujui pemilihan rakyat Palestina kami di Yerusalem,” tegas Abu Rudaniah.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ia juga mengutuk upaya pemukim Israel untuk membobol Gereja Makam Suci di Yerusalem dan mengancam para jamaatnya baru-baru ini.
“Tindakan mengancam datang sejalan dengan keputusan pemerintah Israel terhadap situs-situs agama Kristen dan Muslim di Yerusalem dengan mengizinkan para pemukim menyerbu dan mengancam,” pungkasnya. (T/Sj/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon