Jakarta, MINA – Sejumlah media internasional menyoroti maraknya kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program andalan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Meski ribuan anak sekolah dilaporkan jatuh sakit, pemerintah tetap melanjutkan program tersebut.
Media Malaysia The Star dalam artikel yang dirilis Senin (29/9) menulis bahwa pemerintah Indonesia hanya menutup sementara kantin yang bermasalah untuk penyelidikan, meskipun jumlah kasus keracunan terus meningkat di kalangan pelajar. The Star juga mengutip laporan The Jakarta Post yang menyebut ribuan anak sekolah mengalami keracunan hingga harus dirawat di rumah sakit.
Dari Singapura, The Straits Times melaporkan pembelaan Presiden Prabowo yang menyebut tingkat keracunan MBG hanya “kesalahan” sebesar 0,00017 persen. Media itu mencatat ada sekitar 70 kejadian berbeda dengan lebih dari 6.000 siswa terdampak sejak Agustus 2025.
South China Morning Post (SCMP) dari China juga mengangkat kasus serupa dengan judul, “Skema makanan gratis Indonesia dikecam karena kasus keracunan makanan, seruan untuk dihentikan”. SCMP menulis, meski ribuan anak sekolah jatuh sakit, pejabat Indonesia menegaskan program tetap dilanjutkan dengan janji memperketat pengawasan.
Baca Juga: Muslimat Jabodetabek Bahas Peran Muslimah dalam Perjuangan Pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina
Sementara itu, media Turki TRT World menyoroti kasus keracunan di Jawa Barat yang mendorong pemerintah daerah menetapkan status darurat kesehatan di Bandung Barat.
Dari Australia, ABC Net melaporkan, lebih dari 4.000 anak mengalami keracunan akibat MBG sejak Januari hingga Agustus 2025. Laporan itu mengutip data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), serta mempertanyakan standar pengawasan program dengan anggaran Rp171 triliun yang ditargetkan menjangkau 83 juta anak.
Tidak hanya Asia-Pasifik, media Barat seperti NBC News, The Independent, Associated Press, The Telegraph, hingga BBC juga mengangkat isu ini. Mereka menyoroti tingginya jumlah siswa korban keracunan dan ambisi pemerintah Indonesia yang tetap melanjutkan program meski banyak pihak menyerukan evaluasi.
Program MBG diluncurkan sebagai upaya pemerintah menurunkan angka stunting dan meningkatkan gizi anak-anak sekolah di Indonesia. Namun maraknya kasus keracunan kini menimbulkan sorotan tajam dari media internasional terkait efektivitas dan pengawasan pelaksanaannya.[]
Baca Juga: Presiden Prabowo Hadiri Akad 26 Ribu KPR Subsidi di Cileungsi
Mi’raj News Agency (MINA)