Rabat, MINA – Kerajaan Maroko meminta partai Islam terbesar di negara itu, PJD untuk berhenti mengkritik hubungannya dengan Israel.
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (14/3), kekerasan baru-baru antara Israel dan Palestina menimbulkan tantangan bagi negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan.
“Sekretariat jenderal mengutuk keputusan Menteri Luar Negeri baru-baru ini yang membela entitas Zionis pada saat pendudukan Israel melanjutkan aksi kriminalnya terhadap rakyat Palestina,” kata PJD dalam sebuah pernyataan pekan lalu.
Istana mengatakan, kebijakan luar negeri adalah hak prerogatif Raja dan tidak akan diubah.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Maroko melanjutkan hubungan diplomatik dengan Israel pada akhir 2020, setelah kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat.
Sejak dimulainya kembali hubungan, Maroko dan Israel telah menandatangani perjanjian kerja sama, termasuk pakta pertahanan.
Posisi resmi Maroko terkait konflik Israel-Palestina adalah mendukung solusi dua negara, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant