Sana’a, 14 Ramadhan 1436/1 Juli 2015 (MINA) – Konflik yang terjadi di Yaman menyebabkan dampak semakin memburuknya sistem layanan kesehatan negara dan jutaan anak terancam kelaparan dan berbagai macam penyakit, badan PBB, UNICEF mengatakan.
Dalam konferensi pers sebelumnya di Jenewa, juru bicara UNICEF, Christophe Boulierac mengatakan, jutaan anak di negara itu sulit mendapat akses kesehatan, demikian United Nations News Cantre dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Sementara kekurangan listrik dan bahan bakar berdampak pada kinerja puskesmas untuk memberikan layanan kesehatan bagi anak-anak.
“Diperkirakan 2,6 juta anak di bawah usia 15 sekarang berisiko tertular campak – penyakit yang berpotensi menyebar dengan cepat di tempat konflik,” kata Christophe Boulierac.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mr. Boulierac juga memperingatkan bahwa jumlah anak terkena infeksi saluran pernafasan akut melonjak menjadi 1,3 juta karena kurangnya vaksinasi. Sementara lebih dari 2,5 juta anak berisiko diare karena tidak tersedianya air bersih , kondisi sanitasi yang buruk dan kurangnya akses kesehatan lainnya.
Badan PBB itu melaporkan, lebih dari satu juta orang telah meninggalkan rumah mereka dalam tiga bulan terakhir.
Terlepas dari tantangan yang berkembang, badan PBB tetap memberikan vaksinasi untuk menyelamatkan jiwa dan layanan kesehatan serta memberikan bantuan penting melalui tim mobile kesehatan dan gizi. (T/hna/R03)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)