SEKOLAH TINGGI AL-QUR’AN ONLINE ABDULLAH BIN MAS’UD KUNJUNGI YAMAN DAN SUDAN

Jakarta, 6 Dzulqa’idah 1434/13 September 2013 (MINA) – Menindaklanjuti pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Abdullah bin Mas’ud Online, Ketua STSQ, K.H. Yakhsyallah Mansur,MA. mengunjungi Yaman dan Sudan untuk menjalin kerjasama bidang tarbiyah (pendidikan).

Pimpinan STIQ, K.H. Yakhsyallah Mansur, mengharapkan STIQ Abdullah bin Mas’ud Online, menjadi sekolah tinggi yang berkualitas, ditunjang melalui adanya kerja sama pendidikan dengan berbagai Sekolah Tinggi Al-Quran, terutama di Timur Tengah.

“Untuk itu, kami mengunjungi beberapa perguruan tinggi ternama di beberapa negara Timur Tengah, khususnya Sudan dan Yaman. Semakin banyak kerja sama akan semakin baik,” kata Yakhsyallah Mansur saat ditemui MINA di bandara Soekarno Hatta menjelang keberangkatanya, Kamis, (13/9).

“Sekolah Tinggi Abdullah bin Mas’ud akan mencoba mencari dosen-dosen yang terbaik dari beberapa negara, di antaranya Sudan dan Yaman,” imbuh Yakhsyallah.

Menurut Yakhsyallah, ada tiga syarat dosen yang terbaik, antara lain memiliki aqidah yg kuat, mengamalkan ilmu yang dia miliki, mumpuni ilmunya dan sudah sampai puncaknya yaitu biasanya bisa dicapai pada gelar doktor.

Kemudian Yakhsyallah menuturkan, jika ada seorang ahli fiqih yang sangat mengerti masalah fiqih, kemudian ia mengamalkan apa yang dia miliki dalam masalah fiqih, dan ia tidak akan terjebak dengan masalah khilafiyah dalam pemahamanya.

“Insya-Allah, itulah kriteria dosen yang akan kami cari,” katanya.

“Misalnya ada orang shalat shubuh pakai qunut, ada yang tidak, kemudian baca basmalahnya ada yang keras, pelan dan sebagainya, mereka tidak akan terlalu mempermasalahkan masalah-masalah demikian itu, karena itu dalam fiqih sudah biasa,” pungkasnya.

Sekolah Tinggi Terbuka Al-Quran Online

STIQ Abdullah bin Mas’ud merupakan Sekolah Tinggi Terbuka Al-Quran Online berbasis Information Technology (IT). Kegiatan perkuliahan dilaksanakan jarak jauh per-wilayah, dengan tahapan materi meliputi membaca, menghafal, memahami makna, mengamalkan, dan mengajarkan Al-Quran. Pusat kampus di Kompleks Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan.

Pengajarnya diambil yang terbaik dari berbagai universitas internasional seperti dari Palestina, Timur Tengah, dan Afrika. Target akhir STIQ Abdullah bin Mas’ud adalah mencetak satu juta penghafal Al-Quran dalam dua tahun.

Dari para penghafal Al-Quran ini diharapkan muncul generasi beriman yang memuliakan Islam dan muslimin serta membebaskan Masjid Al-Aqsha, Palestina  yang masih dijajah Zionis Israel. (L/P015/P06/R1).

Mi’raj News Agency

Comments: 0