Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS DI SUDAN, AL-FATAH KIRIM SEMBILAN SANTRI

Rudi Hendrik - Kamis, 3 September 2015 - 17:58 WIB

Kamis, 3 September 2015 - 17:58 WIB

688 Views

International University of Africa (Sidik/MINA)
International University of Africa (Sidik/MINA)

International University of Africa (Sidik/MINA)

Jakarta, 19 Dzulqo’dah 1436/3 September 2015 (MINA) – Sebanyak sembilan santri Pondok Pesantren Al-Fatah di Cileungsi Bogor diberangkatkan ke Sudan untuk melanjutkan pendidikan di International University of Africa (IUA), sesuai dengan kerjasama yang sudah disepakati kedua pihak lima tahun silam.

Kesembilan santri yang mendapatkan beasiswa itu datang dari berbagai kota di seluruh Indonesia, dan diberangkatkan melalui dua gelombang. Gelombang pertama, terdiri atas enam orang yang berangkat hari ini (Kamis, 3/9). Sedang tiga lainnya akan berangkat pada gelombang kedua yakni Rabu (9/9).

Keberangkatan para santri ini sebagai realisasi atas MOU antara Pondok Pesantren dan Al Fatah Indonesia dengan rektor IUA, dimana para santri yang akan belajar disana mendapatkan beasiswa penuh dari Perguruan tinggi Islam terbesar di Afrika itu.

Adapun ke sembilan santri itu di antaranya, Annisa Fitri binti Misar, Mohammad Hamzah Assadullah bin Ali Efendy, Abudar Rosyidin bin Turmudi, Yasir Al Fath bin Nur Ihsan, Irvan Amrullah bin Edi Slamet, Husnu Hifzirridho bin Daarul Qutni, Hidayatur Rohmah binti Saefudin, Abdul Wahid bin Wagito, dan Thosin Karim bin Haerobi.

Baca Juga: WHO: Akses Kesehatan di Sudan Sangat Terbatas

Sebelum para santri itu berangkat ke Sudan, Pembina Pondok Pesantren Al-Fatah KH. Yakhsyallah Mansur menyampaikan nasehatnya dan berharap agar mereka kelak bisa menjadi ulama yang benar-benar mengerti dalam agamanya (tafaqquh fid diin) dan menjadi pemimpin umat yang akan mempersatukan serta  merekatkan umat Islam, sehingga umat Islam benar-benar dapat menjadi umat yang terbaik.

Selain itu, Yakhsyallah berharap mereka bisa sabar dalam menghadapi berbagai macam cobaan dan ujian dalam menuntut ilmu, karena hakekatnya menuntut ilmu itu adalah jihad, sebagaimana yang disebutkan dalam Qs. At Taubah : 122.

Yakhsyallah juga berharap agar selama di Sudan hubungan mereka dengan saudara-saudara di Indonesia tidak terputus, bahkan bila perlu terus mengikuti perkembangan yang terjadi di Indonesia, sehingga ketika mereka kembali ke Indonesia dapat segera mengamalkan ilmunya.

Dalam pemberangkatan mereka, sebagian dilepas oleh keluarganya untuk memberikan dorongan agar mereka benar-benar fokus dalam belajar sehingga dapat menyelesaikan studinya dalam waktu yang singkat dan berkualitas.

Baca Juga: Presiden Iran: Pembunuhan Nasrallah Semakin Perkuat Perlawanan

Menurut koresponden MINA di Sudan Sidik Mustaqim, sampai saat ini jumlah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Sudan di berbagai program jurusan berjumlah 450 lebih yang tersebar di 10 univesitas milik pemerintah Sudan.(L/Asytar/R04/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Sebanyak 348 Orang Meninggal Akibat Kolera di Sudan

 

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Sosok
MINA Millenia