Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KERRY DAN ABBAS BAHAS PERUNDINGAN PERDAMAIAN LAGI

Nidiya Fitriyah - Selasa, 13 Mei 2014 - 12:06 WIB

Selasa, 13 Mei 2014 - 12:06 WIB

377 Views ㅤ

Foto: Pool/AFP/File Jacquelyn Martin

Tepi Barat, 14 Rajab 1435/13 Mei 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry akan bertemu Presiden Mahmud Abbas di London pada Rabu, kata seorang pejabat Palestina, beberapa minggu setelah pembicaraan damai dengan Israel itu buntu.

“Pertemuan ini akan membahas kemungkinan dimulainya kembali perundingan dengan Israel,” kata pejabat itu yang meminta tidak disebutkan namanya, media Palestina Alray, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Namun, juru bicara Kerry membantah akan adanya rencana pembicaraan dengan pemimpin Palestina selama perjalanannya yang di jadwalkan ke London pekan ini.

“Tidak ada pertemuan yang direncanakan,” kata Jen Psaki. Ia menambahkan, Kerry akan berada di London pada Kamis untuk diskusi mengenai konflik di Suriah.

Baca Juga: Gencatan Senjata Hari Pertama, 634 Truk Bantuan Masuki Gaza

Upaya perdamaian Otoritas Palestina-Israel yang digemborkan Kerry telah gagal melewati batas waktu  yang dijadwalkan selesai, 29 April, antara para pemimpin, yang selama sembilan kali pertemuannya tidak membuahkan hasil.

“Pertemuan itu bisa menjadi upaya terakhir Kerry untuk menghidupkan kembali perundingan,” kata pejabat Palestina.

Militer Israel mengambil keuntungan sendiri selama pertemuan-pertemuan terakhir, mengenai perbatasan dan para pengungsi.

Selama pembicaraan masih dimediasi AS, Israel  mengumumkan ribuan rumah untuk permukimannya di Tepi Barat, di tanah Palestina, di mana ini menyalahi aturan yang disepakati sebelumnya.

Baca Juga: Tabrak Peledak Rakitan, Komandan Batalyon Israel Tewas di Tepi Barat

Pada akhir Maret lalu, Israel mengingkari janji  pada pertemuan Juli 2013 untuk membebaskan tahanan Palestina,  dengan menuntut Abbas membatalkan  pendaftaran Palestina ke beberapa organisasi internasional seperti PBB yang dianggap akan merugikan Israel.

Organisasi Pembebas Palestina (PLO), yang didominasi partai Fatah pimpinan Abbas, kemudian menandatangani perjanjian rekonsiliasi dengan Hamas pada 23 April, setelah Israel menarik diri dari perundingan damai.(T/Nidiya/P03/R2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pengamat Politik Al-Qarra: Munculnya Brigade Al-Qassam Tunjukkan Kegagalan Israel

Rekomendasi untuk Anda