Washington, 29 Rabi’ul Awwal 1438/29 Desember 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry pada Rabu (28/12) mendesak Israel dan Palestina untuk tetap menyepakati batas-batas wilayah 1967.
Kerry juga memperingatkan Israel bahwa bangunan permukiman di tanah Palestina sangat mengancam masa depan negara itu sebagai negara “demokrasi”, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Kurang dari empat pekan sebelum Presiden AS Barack Obama meninggalkan jabatannya, Kerry menuduh pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memungkinkan untuk menuju “pendudukan abadi”.
Sementara presiden AS terpilih Donald Trump yang akan menjabat pada 20 Januari 2017, menyemangati Israel untuk “berdiri kuat” dalam menghadapi tekanan internasional.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Pejabat Washington telah menolak untuk mengatakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya di sisa-sisa masa jabatan yang ada, tapi Israel khawatir Obama dan pemerintahannya sedang mencoba menyusun prinsip-prinsip batas wilayah 1967 itu dalam resolusi PBB atau pernyataan oleh diplomatik Kuartet Timur Tengah.
Netanyahu segera mengecam pidato Kerry dan menyebutnya sebagai pernyataan “miring terhadap Israel”. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant