Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerry-Lavrov Bahas Gencatan Senjata Suriah Lewat Telepon

Rudi Hendrik - Senin, 22 Februari 2016 - 15:50 WIB

Senin, 22 Februari 2016 - 15:50 WIB

243 Views

(Foto: dok. tlaxcala-int.org)
(Foto: dok. tlaxcala-int.org)

(Foto: dok. tlaxcala-int.org)

Amman, 14 Jumadil Awwal 1437/22 Februari 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry telah berbicara dengan timpalannya dari Rusia, Sergey Lavrov membahas upaya gencatan senjata antara Pemerintah Damaskus dengan oposisi Suriah.

Berbicara di Amman bersama Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh, Kerry mengatakan telah berbicara pada Ahad (21/2) pagi Lavrov melalui telepon.

Ia mengungkapkan, AS dan Rusia berencana menjangkau berbagai sisi dari konflik Suriah. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kerry mengatakan, dia berharap Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin segera berbicara dan bisa memulai upaya gencatan senjata setelah itu.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

AS telah menjadi pemimpin koalisi internasional yang mendukung oposisi Suriah, sementara Rusia menjadi pendukung utama rezim Presiden Bashar Al-Assad di lapangan.

Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa Lavrov dan Kerry telah berbicara tentang kondisi gencatan senjata di Suriah di telepon.

Sementara itu pada Sabtu, sejumlah kelompok oposisi Suriah menyatakan setuju dengan “kemungkinan” gencatan senjata sementara, jika pemerintah Assad dan sekutunya menghormati beberapa kondisi.

Kelompok-kelompok oposisi mengatakan, mereka akan setuju jika tersedia jaminan dari PBB bahwa pasukan pemerintah dan sekutu-sekutunya akan menghormati gencatan senjata, pengepungan dicabut dan diizinkan pengiriman bantuan di seluruh negeri.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Seiring upaya itu, serangkaian ledakan bom bunuh diri menyerang kuil penganut Syiah di Damaskus dan Homs, menewaskan setidaknya 129 orang, termasuk di antaranya anak-anak.

Serangan bom itu telah diakui kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) sebagai pihak yang bertanggungjawab. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda