Amman, 14 Jumadil Awwal 1437/22 Februari 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry telah berbicara dengan timpalannya dari Rusia, Sergey Lavrov membahas upaya gencatan senjata antara Pemerintah Damaskus dengan oposisi Suriah.
Berbicara di Amman bersama Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh, Kerry mengatakan telah berbicara pada Ahad (21/2) pagi Lavrov melalui telepon.
Ia mengungkapkan, AS dan Rusia berencana menjangkau berbagai sisi dari konflik Suriah. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kerry mengatakan, dia berharap Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin segera berbicara dan bisa memulai upaya gencatan senjata setelah itu.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
AS telah menjadi pemimpin koalisi internasional yang mendukung oposisi Suriah, sementara Rusia menjadi pendukung utama rezim Presiden Bashar Al-Assad di lapangan.
Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa Lavrov dan Kerry telah berbicara tentang kondisi gencatan senjata di Suriah di telepon.
Sementara itu pada Sabtu, sejumlah kelompok oposisi Suriah menyatakan setuju dengan “kemungkinan” gencatan senjata sementara, jika pemerintah Assad dan sekutunya menghormati beberapa kondisi.
Kelompok-kelompok oposisi mengatakan, mereka akan setuju jika tersedia jaminan dari PBB bahwa pasukan pemerintah dan sekutu-sekutunya akan menghormati gencatan senjata, pengepungan dicabut dan diizinkan pengiriman bantuan di seluruh negeri.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Seiring upaya itu, serangkaian ledakan bom bunuh diri menyerang kuil penganut Syiah di Damaskus dan Homs, menewaskan setidaknya 129 orang, termasuk di antaranya anak-anak.
Serangan bom itu telah diakui kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) sebagai pihak yang bertanggungjawab. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama