Washington, 13 Dzulhijah 15 September 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri John Kerry dan timpalannya dari Rusia, Sergey Lavrov, menyetujui perpanjangan gencatan senjata di Suriah selama 48 jam.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner mengatakan pada Rabu (14/9), para diplomat setuju penghentian permusuhan yang disepakati pada Jumat pekan lalu itu “layak diperpanjang” 48 jam dengan tujuan mencapai perpanjangan waktu yang tidak terbatas untuk menghentikan kekerasan, demikian Anadoulu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Ada kesepakatan secara keseluruhan, meskipun ada laporan kekerasan sporadis, tapi kekerasan secara signifikan lebih berkurang dibandingkan dengan pekan sebelumnya,” kata Toner.
Toner mengatakan, pejuang yang setia kepada rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan pasukan oposisi telah melanggar gencatan senjata dan ia menyeru pemerintah Moskow menggunakan pengaruhnya kepada Assad untuk memastikan akses bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang terkepung.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
“Kami menekan mereka untuk menekan rezim Assad,” tambahnya. (T/nrz/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas