Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerukunan dan Toleransi Beragama Warisan Luhur Bangsa Indonesia

Rendi Setiawan - Rabu, 27 Maret 2019 - 15:58 WIB

Rabu, 27 Maret 2019 - 15:58 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Toleransi serta kerukunan antar umat beragama di Indonesia merupakan warisan para pendiri bangsa dan nilai luhur bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat (Kadisbintalad) Brigjen TNI Asep Syaripudin, saat membuka Sarasehan Pembinaan Mental kerukunan antar umat beragama di Markas Disbintalad, Jakarta, Rabu ( 27/3).

Sarasehan yang mengusung tema ” Melalui Sarasehan Bintal Kita Perkokoh Toleransi Antar Umat Beragama Untuk Meningkatkan Kemantapan Ideologi Pancasila Untuk Manangkal Pengaruh Radkal Dalam Rangka Terwujudnya Kehidupan Yang Rukun, Damai Dan Sejahtera” dihadiri para tokoh lintas agama sebagai pembicara, para Kepala Bintal Kotama dan jajaran satuan TNI AD di Jakarta.

Dalam sambutannya, Asep Syaripudin mengatakan, kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia bukanlah sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma, tetapi diraih dengan perjuangan, darah dan air mata. Dengan berbagai latar belakang keyakinan agama, seluruh bangsa Indonesia bersatu untuk bertekad memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

“Tanpa adanya kerukunan dan toleransi beragama pada saat itu, kemerdekaan bangsa Indonesia mungkin tidak pernah terwujud. Inilah warisan luhur pendahulu bangsa yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.

Pembicara pada Sarasehan ini di antaranya, Ketua MUI bidang Toleransi beragama DR Yusnar Yusuf, Profesor Romo Frans Magnis Suseno, Ketua Parisadha Hindu Dharma Mayjen TNI (Pur) Wisnu Bawatenaya, Ketua PGI Pendeta Albertus Patty dan Pembina DPP Walubi  Pandita Rubby Santamoko.

Ketua MUI bidang Toleransi Antar Umat Beragama DR. Yusnar Yusuf menyampaikan, kerukunan antar umat beragama didasari pada rasa toleransi sesama manusia sebagai hamba Tuhan.

“Saling menghormati sesama pemeluk agama akan menciptakan toleransi dan kedamaian  sesama manusia,” ujarnya.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Pada kesempatan yang sama, Romo Frans Magnis Suseno juga menguraikan, atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, agama memiliki peran yang besar dalam keutuhan Banga Indonesia.

“Ancaman radikalisme merupakan bahaya yang dapat menghancurkan keutuhan bangsa. Radikalisme ada di semua agama yang pelakunya  ingin menerapkan agamanya secara 100 persen,” katanya.

Para acara Sarasehan Bintal ini, para pembicara yang dari berbagai lintas agama ini sepakat untuk memerangi hoaks yang menggunakan agama untuk menebar kebencian dan saling memusuhi. (L/R06/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Kolom
Indonesia
Indonesia