Los Angeles, MINA – Polisi Los Angeles mengonfirmasi “penangkapan massal” yang dilakukan Selasa (10/6) semalam saat penegakan jam malam meningkat, di tengah meningkatnya protes terhadap kebijakan imigrasi agresif Presiden Donald Trump dan pengerahan militer di seluruh kota AS.
Sebagian pusat kota LA tetap dikunci pada Rabu (11/6) saat kemarahan publik meningkat. Al Mayadeen melaporkan.
Penangkapan tersebut menandai perubahan tajam dalam tanggapan pemerintah terhadap perbedaan pendapat nasional, dengan adegan tindakan keras militer yang memicu ketakutan bahwa AS akan menjadi negara polisi. Para pengunjuk rasa mengecam penahanan besar-besaran dan taktik keras pemerintah, menuduh pihak berwenang menargetkan demonstran damai.
Tindakan keras tersebut menyusul pengerahan pasukan Marinir AS dan Garda Nasional ke Los Angeles oleh Trump, sebuah tindakan yang dikecam secara luas oleh para pendukung hak-hak sipil dan pejabat lokal.
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Penembakan di Sekolah Austria Jadi 10 Orang
California termasuk di antara beberapa negara bagian yang menolak apa yang oleh para kritikus digambarkan sebagai militerisasi kepolisian dalam negeri.
Di Texas, Gubernur Republik Greg Abbott mengumumkan pengerahan Garda Nasional menjelang protes yang diantisipasi, yang semakin memicu ketegangan. Awal pekan ini, bentrokan antara demonstran dan polisi meletus di Austin, dengan laporan tentang penggunaan kekerasan berlebihan terhadap warga sipil. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jam Malam Diberlakukan, Polisi Los Angeles Tangkap Massal Demonstran