Bangui, 15 Dzulhijjah 1436/29 September 2015 (MINA) – Kerusuhan terbaru yang terjadi di Republik Afrika Tengah (CAR) antara komunitas Muslim dan Kristen telah menewaskan sedikitnya 36 orang dan melukai 80 lebih, menurut petugas rumah sakit.
Tembakan sporadis terdengar di ibukota, Bangui, Senin (28/9), dimana wartawan juga melaporkan terjadi beberapa penjarahan yang meluas di kota, menunjukkan ketegangan yang dimulai pada Sabtu belum mereda.
Pada Ahad (27/9), organisasi medis Dokter Tanpa Batas (MSF) mengatakan dalam sebuah pernyataan, tim mereka yang bekerja di kamp Mpoko City, Rumah Sakit Castor dan Rumah Sakit Umum telah ditekankan untuk aktif akan kemungkinan masuknya korban luka secara massal.
“Secara total MSF menerima 75 pasien yang terluka, dan tim secara stabil menangani pasien dan melakukan 15 operasi,” kata MSF.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Sangat menyedihkan melihat kekerasan skala seperti ini terjadi sekali lagi, seperti yang sebelumnya dialami sejak Oktober tahun lalu,” kata Emmanuel Lampaert, pimpinan MSF di Republik Afrika Tengah, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Semua tim kami di Bangui dimobilisasi dan telah bekerja secara intensif untuk memberikan perawatan bagi mereka yang terluka. Kami terus memantau situasi dengan waspada dalam kasus kekerasan yang akan meletus lagi,” ujarnya.
Ousmane Abakar, seorang pemimpin komunitas Muslim mengatakan, bentrokan awal dimulai pada Sabtu ketika Muslim menyerang sebuah lingkungan Kristen di Bangui, usai ditemukan mayat seorang pria Muslim dekat masjid.
Pada Ahad, pemerintah mengumumkan jam malam untuk membatasi terjadinya kekerasan.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Sebelumnya di hari itu, anggota milisi Kristen anti-Balaka keluar di jalan-jalan membalas kekerasan hari sebelumnya. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa