Paris, MINA – Presiden Perancis Emmanuel Macron memerintahkan Perdana Menteri Edouard Philippe mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin politik dan demonstran untuk mengakhiri protes nasional.
Perintah itu muncul setelah para demonstran mengubah pusat kota Paris menjadi zona pertempuran, demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Setelah pertemuan dengan anggota pemerintahannya pada Ahad (2/12), Kepresidenan Perancis mengatakan dalam sebuah pernyataan, Macron juga meminta Menteri Dalam Negeri menyiapkan pasukan keamanan untuk mengamankan protes jika terjadi lagi.
Seorang sumber Kepresidenan Prancis mengatakan, Macron tidak akan berbicara, kendati ada seruan agar dia menawarkan konsesi langsung kepada para demonstran.
Baca Juga: Rayakan 75 Tahun Hubungan RI-China, Beijing Gelar Lomba Pidato Bahasa Indonesia
Pertemuan itu terjadi sehari setelah kerusuhan di Paris oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah yang menyebabkan ratusan orang terluka dan meluas di sekitar ibu kota.
Kerusuhan yang dipicu oleh protes terhadap pajak itu adalah yang terburuk dalam satu dekade di Perancis.
Sebelumnya pada Ahad, Macron mengunjungi Arc de Triomphe di Paris setelah monumen terkenal itu dirusak selama kerusuhan. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Houthi Targetkan Pangkalan Udara Israel untuk Kedua Kalinya dalam 24 Jam
Mi’raj News Agency (MINA)