Bandar Lampung, 25 Dzulqa’dah 1435/20 September 2014 (MINA) – Kesadaran generasi muda muslim terhadap pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Palestina dari penjajahan Zionis Israel semakin meningkat di beberapa daerah.
Ketua Lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) Lampung, Rustam Efendi mengatakan pada Musyawarah Kerja dan Training for Trainer (TfT) pengurus AWG se-Lampung di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Satu (20/9).
Menurutnya, tumbuhnya kesadaran generasi muda muslim terhadap Al-Aqsha dan Palestina, karena sosialisasi dan dakwah yang gencar dilakukan di daerah-daerah, terutama sejak serangan Zionis Israel terhadap Jalur Gaza beberapa waktu lalu.
“Untuk itu, kami melakukan rapat kerja membahas pentingnya terus meningkatkan kesadaran tentang posisi dan pentingnya Masjid Al-Aqsha bagi kaum muslimin, serta wajibnya mengembalikan ke pangkuan kaum Muslimin,” ujar Rustam, yang juga alumni Pondok Pesantren Al-Fatah Lampung.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Ia menambahan, dakwah perjuangan pembebasan Al-Aqsha, jelas memerlukan tenaga-tenaga muda yang tidak sedikit, maka perlu terus diupayakan kegiatan pelatihan. Sehingga berkembang dan bergerak bersama memberikan penyadaran kepada umat secara luas.
Menurutnya, pemuda Muslim merupakan ujung tombak perjuangan Islam, maka harus mengambil peran dalam melaksanakan tugas mulia membebaskan Al-Aqsha.
“Di sini kami merekrut beberapa kader pemuda mewakili beberapa daerah, untuk melakukan tugas mulia ini, karena pemuda dalam sejarah manapun mempunyai peran yang besar sebagai ujung tombak perjuangan,” kata Rustam, yang juga salah satu peserta Konferensi Al-Aqsha Palestina di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, perlu ilmu yang mumpuni dalam memberikan penyadaran kepada umat mengenai perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan Palestina.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Tidak semua umat tahu urgensi Al-Aqsha dan Palestina, dan perlu penghayatan umat secara menyeluruh dan berjama’ah dalam mengusir Zionis Israel pencaplok tanah Palestina, imbuhnya.
Acara AWG merupakan rangkaian kegiatan Ta’lim Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung. Agenda ditutup dengan pelantikan pengurus baru AWG masing-masing kabupaten se- Lampung, Sabtu (19/9). Sedangkan Ta’lim dilaksanakan Sabtu malam (19/9) hingga Ahad siang (20/9).
Expo Al-Aqsha
Pada kesempatan sama, AWG bekerjasama dengan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) Biro Sumatera, menggelar Bazar Expo, berupa pameran foto Masjid Al-Aqsha dan perjuangan Palestina.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Pada Expo ditampilkan juga foto-foto kekejaman Zionis Israel terhadap warga Palestina, sebagai pelajaran dan penggugah pengunjung agar memiliki kepedulian terhadap perjuangan kaum Muslimin di Palestina.
Pameran foto terutama menyajikan gambar korban perang 51 hari di Jalur Gaza, serta dampak perang berupa hancurnya rumah-rumah, masjid-masjid dan fasilitas umum lain akibat bombardir pasukan Israel ke Gaza.
Expo juga berisi penjualan pernik-pernik Al-Aqsha, mulai dari syal, kaos, rompi, pin, gantungan kunci dan lain-lain, sebagai bentuk sosialisasi, dan sebagian hasilnya digunakan untuk membantu perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan Palestina.
Amin Mubarok, Penanggung jawab Bazar Expo AWG Lampung mengatakan, pameran bertujuan memberikan informasi kepada umat, tentang apa yang sebenarnya terjadi di Palestina.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
“Kami berharap ini bisa bermanfaat, sebab mungkin tidak semua umat tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi di Palestina, ini juga upaya kami menyosialisasikan ini kepada umat, “ kata Amin.
Aqsa Working Group (AWG) berpusat di Jakarta, merupakan suatu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Palestina.
AWG didirikan oleh komponen ummat pada Konferensi Al-Aqsha di Jakarta, 20 Sya’ban 1429 H/21 Agustus 2008. Konferensi dihadiri oleh lebih dari 71 komponen dari berbagai unsur pimpinan organisasi massa Islam, perwakilan dari kedutaan besar sejumlah negara muslim, unsur pimpinan lembaga pendidikan umum maupun pendidikan islam, unsur pimpinan lembaga da’wah Islam, unsur pimpinan media massa Islam dan sejumlah individu atau perwakilan organisasi yang berpihak kepada perjuangan Islam, terutama pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Palestina.
Konferensi menghasilkan “Deklarasi Jakarta untuk Pembebasan Al-Aqsa”, yang isinya antara lain berisi pentingnya upaya nyata mendorong kaum Muslimin menyatukan langkah demi membebaskan Masjidil Aqsha Palestina, dan mengembalikannya ke pangkuan Muslimin.(L/K08/P4).
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)