Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesadaran Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks Meningkat

Admin - Selasa, 19 April 2016 - 06:14 WIB

Selasa, 19 April 2016 - 06:14 WIB

725 Views ㅤ

Jakarta, 10 Rajab 1437/19 April 2016 (MINA) – Tingkat kesadaran untuk deteksi dini kanker leher rahim atau serviks di Indonesia meningkat, kata penanggung jawab Klinik Utama Yayasan Kanker Indonesia, Rebecca N Angka.

“Tahun lalu tingkat kesadaran masyarakat terhadap kanker serviks masih rendah dibanding tahun ini,” kata Rebecca kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (18/4) di kantor Yayasan Kanker Indonesia (YKI).

Rebeeca di sela-sela acara ulang tahun YKI ke-39 mengatakan hal tersebut disebabkan tingkat kesadaran terhadap kanker serviks lebih tinggi dibanding kangker payudara.

“Tahun lalu tingkat kesadaran kanker paling rendah adalah kanker serviks, kemudian kanker payudara. Kalau tahun ini terbalik, kanker payudara tingkat kesadaran yang paling rendah” jelas Rebecca.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Data statistik dari Badan Pusat Statistik tahun 2010, jumlah perempuan Indonesia berusia 30 sampai dengan 50 tahun berada pada kisaran 35 juta orang. Jumlah penduduk perempuan usia produktif tersebut perlu dikawal terus masalah kesehatan reproduksinya, satu diantaranya adalah pencegahan terhadap kanker serviks melalui upaya skrining untuk deteksi dini kasus kanker serviks.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ditargetkan setiap 5 tahun minimal 80% perempuan usia 30-50 tahun sudah dilakukan skrining. Hingga tahun 2012 jumlah perempuan yang diskrining sudah lebih dari 550 ribu dengan IVA positip lebih dari 25 ribu orang atau 4.5%, suspek kanker leher rahim 1,2 per 1000 dan suspek tumor payudara sebanyak 2,2 per 1000.

Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang menyerang leher rahim dan membutuhkan proses yang panjang antara 3-20 tahun untuk menjadi sebuah kanker. Dijelaskan Nila Moeloek, penyebaran virus ini terjadi melalui hubungan seksual. Sehingga bila seseorang sudah pernah melakukan hubungan intim, ia menyarankan untuk rutin melakukan skrining IVA atau tes Papsmear.

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas

Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun.(L/P004/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
Indonesia