PERJUANGAN bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan memiliki banyak kesamaan dengan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan di masa lalu.
Baik Indonesia maupun Palestina, keduanya pernah berada dalam situasi di mana hak asasi mereka dirampas, wilayahnya diduduki, dan mereka harus bertahan dari tekanan serta penindasan penjajah.
Kesamaan perjuangan itu membuat Indonesia dan Palestina memiliki ikatan batin untuk sama-sama saling membantu perjuangan mendapatkan kemerdekaan dari penindasan dan penjajahan.
Jika pada awal kemerdekaan Indonesia, Bangsa Palestina gigih membantu penjuangan kita, maka sudah selayaknya lah hari ini kita juga membantu bangsa Palestina terbebas dari penjajahan Zionis Israel.
Baca Juga: Watak Buruk Israel, Berulang Kali Melanggar Perjanjian
Apa saja kesamaan perjuangan kedua bangsa tersebut, berikut di antaranhya:
Penjajahan dan Perampasan Hak
Salah satu kesamaan paling mencolok antara Palestina dan Indonesia adalah pengalaman mereka dalam menghadapi penjajahan.
Indonesia pernah dijajah oleh Belanda dalam jangka waktu yang lama. Selama masa itu, rakyat Indonesia kehilangan hak atas tanah mereka, menderita kerja paksa, dan diperlakukan tidak manusiawi.
Baca Juga: Pentingnya Propaganda Perjuangan Palestina, Pelajaran dari Bangsa Indonesia
Hal serupa juga terjadi pada Palestina, yang saat ini menghadapi pendudukan Israel. Tanah-tanah Palestina dirampas, dan rakyatnya dipaksa hidup di bawah kontrol militer yang ketat, dengan banyak pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.
Seperti Indonesia pada masa penjajahan, Palestina juga menghadapi upaya sistematis untuk menghapus identitas nasional mereka.
Dalam konteks Indonesia, Belanda mencoba memperkenalkan kebijakan asimilasi budaya yang menguntungkan penjajah. Sementara itu, Palestina menghadapi ancaman dari pembangunan permukiman ilegal di tanah mereka, serta penghapusan simbol-simbol kebudayaan dan sejarah mereka.
Perlawanan Melalui Gerakan Rakyat
Baca Juga: Fatwa MUI: Umat Islam Indonesia Wajib Mendukung Perjuangan Palestina
Kesamaan lainnya adalah munculnya perlawanan dari akar rumput yang digerakkan oleh rakyat.
Dalam sejarah Indonesia, perlawanan terhadap penjajah Belanda dilakukan melalui berbagai bentuk, mulai dari perang fisik seperti yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro dan Imam Bonjol, hingga perjuangan diplomasi oleh tokoh seperti Ir Soekarno dan Mohammad Hatta.
Di Palestina, perlawanan juga terjadi dalam berbagai bentuk. Salah satu contohnya adalah Intifada, yaitu gerakan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Zionis Israel.
Sama seperti perjuangan rakyat Indonesia, Intifada menunjukkan bagaimana semangat nasionalisme mampu menyatukan rakyat untuk melawan penjajah, meskipun dengan sumber daya yang terbatas.
Baca Juga: Pemuda Australia Ini Bersyahadat di Masjid Raya Baiturrahman Aceh
Selain itu, perjuangan melalui diplomasi juga menjadi bagian penting dalam sejarah Palestina. Hal ini dapat dilihat dari upaya mereka untuk mendapatkan pengakuan internasional melalui PBB dan organisasi internasional lainnya.
Hal itu serupa dengan bagaimana Indonesia berusaha mendapatkan dukungan dari negara-negara Asia dan Afrika pada Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
Peran Agama dalam Perjuangan
Baik di Palestina maupun Indonesia, agama memainkan peran penting dalam perjuangan melawan penjajahan.
Baca Juga: Tanda-tanda Kiamat yang Sudah Terjadi
Di Indonesia, tokoh-tokoh ulama seperti KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan menginspirasi rakyat untuk melawan penjajah dengan semangat jihad fi sabilillah.
Pesantren dan masjid menjadi pusat perlawanan serta tempat pendidikan yang menyemai semangat kemerdekaan.
Demikian pula di Palestina, agama Islam menjadi sumber inspirasi utama dalam perjuangan rakyatnya.
Masjid Al-Aqsa, yang menjadi salah satu situs suci dalam Islam, sering kali menjadi simbol perlawanan rakyat Palestina. Solidaritas berbasis agama juga memperkuat dukungan dari negara-negara Muslim terhadap perjuangan Palestina.
Baca Juga: Mewaspadai Palestine Washing
Dukungan Internasional
Kesamaan lain yang menarik adalah bagaimana keduanya mendapatkan dukungan dari komunitas internasional.
Dalam kasus Indonesia, dukungan dari negara-negara Asia dan Afrika, khususnya setelah Perang Dunia II, menjadi salah satu faktor penting yang mendorong pengakuan kemerdekaan.
Peran penting ini terlihat dalam penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang mempertemukan negara-negara yang juga sedang berjuang melawan kolonialisme.
Baca Juga: Ini Keistimewaan Bulan Sya’ban, Nasihat dan Amalan Rasulullah SAW yang Sayang Dilewatkan
Sementara itu, Palestina juga mendapatkan dukungan internasional, meskipun situasinya lebih kompleks.
Negara-negara Arab dan Muslim, serta banyak organisasi kemanusiaan di seluruh dunia, mendukung perjuangan Palestina.
Bahkan, Indonesia sendiri secara konsisten menyuarakan dukungan bagi Palestina di forum internasional seperti PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Semangat Cinta Tanah Air
Baca Juga: Gus Baha Ungkap Keterbatasan Manusia Sekaligus Menjadi Kelebihannya
Kesamaan terakhir, tetapi tidak kalah penting, adalah semangat cinta terhadap tanah airnya yang kuat. Baik Indonesia maupun Palestina menunjukkan bahwa meskipun mereka menghadapi tekanan yang luar biasa, semangat nasionalisme tidak pernah padam.
Di Indonesia, semangat ini tercermin dalam Sumpah Pemuda 1928, yang menjadi landasan bagi persatuan bangsa dalam melawan penjajah.
Di Palestina, semangat nasionalisme terlihat dari bagaimana rakyatnya terus bertahan dan berjuang meskipun menghadapi berbagai kesulitan.
Lagu-lagu, puisi, dan karya seni sering kali menjadi medium untuk mengekspresikan cinta mereka terhadap tanah air dan tekad mereka untuk merdeka.
Baca Juga: Tingkatkan Amalan di Bulan Syaban, untuk Persiapan Ramadhan
Kesamaan perjuangan bangsa Palestina dan Indonesia menunjukkan bahwa perjuangan melawan penjajahan adalah cerita universal tentang keberanian, pengorbanan, dan ketabahan.
Indonesia yang telah berhasil meraih kemerdekaannya, memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung Palestina dalam perjuangan mereka.
Solidaritas ini bukan hanya tentang persamaan nasib, tetapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan yang harus terus diperjuangkan oleh setiap bangsa yang mencintai kebebasan.[]
Baca Juga: Rasulullah Teladan Terbaik Dalam Segala Aspek Kehidupan
Mi’raj News Agency (MINA)