Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesehatan Kian Memburuk, Tahanan Mogok Makan Palestina Dipindah ke Tel Aviv

Rudi Hendrik - Rabu, 4 Mei 2022 - 07:24 WIB

Rabu, 4 Mei 2022 - 07:24 WIB

8 Views

Awawdeh, 40 tahun, seorang penduduk kota Idhna di distrik Hebron, Tepi Barat selatan, telah melakukan mogok makan selama 57 hari sebagai protes atas penahanan administratif ilegalnya oleh Israel. (WAFA)

Ramallah, MINA – Otoritas pendudukan Israel pada Selasa (3/5) memindahkan tahanan Palestina yang mogok makan bernama Khalil Awawdeh ke rumah sakit, setelah kesehatannya memburuk, menurut Komisi Urusan Tahanan.

Juru bicara Komisi, Hassan Abed-Rabbu, mengatakan, Layanan Penjara Israel (IPS) memutuskan untuk memindahkan Awawdeh dari klinik Penjara Ramleh ke Rumah Sakit Assaf Harofeh yang berbasis di Tel Aviv, WAFA melaporkan.

Awawdeh (40) ayah empat anak dari kota Idhna di distrik Hebron, Tepi Barat selatan. Ia melakukan mogok makan selama 63 hari sebagai protes atas penahanan administratif ilegalnya tanpa tuduhan atau pengadilan.

Dia ditahan pada 27 Desember 2021. Awalnya ia dipindahkan dari sel isolasi di fasilitas penahanan terkenal Ofer, sebelah barat Ramallah, ke klinik Penjara Ramleh setelah kesehatannya memburuk, karena dia menderita sakit kepala, nyeri sendi, kelelahan parah, aritmia, sering muntah selain penurunan berat badan yang signifikan. Ia telah kehilangan berat lebih dari 20 kilogram.

Baca Juga: Hamas: Negosiasi dengan Israel Sia-Sia jika Kelaparan dan Genosida Tetap Berlanjut

IPS terus menolak untuk mempertimbangkan permintaannya terkait penghentian penahanan administratifnya.

Praktik penahanan administratif Israel yang dikutuk secara luas, memungkinkan penahanan warga Palestina tanpa tuduhan atau pengadilan. Dapaat diperbarui mulai antara tiga hingga enam bulan berdasarkan bukti yang dirahasiakan yang bahkan pengacara tahanan dilarang untuk melihatnya.

Amnesty International telah menggambarkan penggunaan penahanan administratif Israel sebagai “taktik bangkrut” dan telah lama meminta Israel untuk mengakhiri penggunaannya.

Tahanan Palestina terus-menerus memakai aksi mogok makan terbuka sebagai cara untuk memprotes penahanan administratif ilegal mereka dan menuntut diakhirinya kebijakan ini, yang melanggar hukum internasional. (T/RI-1/RS3)

Baca Juga: Ratusan Rabbi Yahudi Desak Israel Hentikan Penggunaan Kelaparan sebagai Senjata di Gaza

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pendudukan Israel Larang Mufti Palestina Masuk Masjid Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda