Ramallah, MINA – Otoritas pendudukan Israel pada Kamis dini hari (28/4) membawa seorang tahanan yang mogok makan ke rumah sakit, menyusul penurunan kesehatannya, menurut Komisi Urusan Tahanan.
Juru bicara Komisi, Hassan Abed-Rabbu, mengatakan bahwa Layanan Penjara Israel (IPS) segera memindahkan Khalil Awawdeh, dari Penjara Ramleh ke rumah sakit Israel menyusul penurunan kesehatan yang serius, WAFA melaporkan.
Awawdeh, 40 tahun, seorang penduduk kota Idhna di distrik Hebron, Tepi Barat selatan, telah melakukan mogok makan selama 57 hari sebagai protes atas penahanan administratif ilegalnya tanpa dakwaan atau pengadilan.
Dia awalnya dipindahkan beberapa hari yang lalu dari sel isolasi di fasilitas penahanan terkenal Ofer, sebelah barat Ramallah, ke klinik Penjara Ramleh setelah kesehatannya memburuk, karena dia menderita sakit kepala, nyeri sendi, kelelahan parah, aritmia, sering muntah selain penurunan berat badan yang signifikan, karena ia telah kehilangan lebih dari 16 kilogram.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sementara itu, Ra’ed Rayyan, seorang penduduk Beit Duqqu berusia 27 tahun di distrik Yerusalem, telah melakukan mogok makan selama 23 hari berturut-turut terhadap penahanan administratifnya.
Praktik penahanan administratif Israel yang dikutuk secara luas, memungkinkan penahanan warga Palestina tanpa tuduhan atau pengadilan, berdasarkan bukti yang dirahasiakan yang bahkan pengacara tahanan dilarang untuk melihatnya. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon