Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KESEHATAN TAHANAN AKADEMISI PALESTINA MEMBURUK

Admin - Sabtu, 27 Juli 2013 - 06:19 WIB

Sabtu, 27 Juli 2013 - 06:19 WIB

449 Views ㅤ

Nablus, 19 Ramadhan 1434/27 Juli 2013 (MINA) – Sebuah kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) memperingatkan memburuknya kondisi kesehatan seorang akademisi, Dr Mustafa Al-Shanar yang ditahan di penjara Israel sejak April 2013 lalu.

Yayasan Tadamun untuk HAM mengatakan bahwa Shanar adalah seorang dosen di Universitas Najah, mengalami serangan jantung pada bulan kemarin. Otoritas penjara Israel melarikan Shanar ke klinik penjara Israel ‘Megiddo’ dan Rumah Sakit Afula setelah melihat kondisi Shanar begitu parah.

Sementara itu, Shanar dirawat dengan kedua kaki dan tangannya dalam keadaan diborgol dan tubuhnya dirantai ke tempat tidur rumah sakit.  menurut laporan Al-Qassam seperti dipantau MINA, Sabtu (27/7).

Penjajah Israel telah menangkap Shanar (51) dirumahnya, kota Nablus pada 30 April 2013. Israel menjatuhkan hukuman baginya penahanan administratif selama empat bulan.

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Dalam laporan terpisah, Pusat Dukungan dan Hak Asasi Manusia (HAM) khusus Tahanan Palestina, Addameer melaporkan, hingga catatan Mei 2013 lalu, sekitar 4.979  warga Palestina masih berada di dalam penjara-penjara Israel tanpa tuduhan dan dakwaan yang jelas. Termasuk dalam tahanan itu ada delapan anggota parlemen aktif yang merupakan tahanan administratif. 

Selain itu, kondisi tahanan lain mengalami kesehatan memburuk seperti dikatakan Kepala Lembaga Urusan Tahanan Palestina “Wa’ed”, Tawfiq Abu Naim bahwa seorang tahanan mogok makan dan pemimpin Brigade Al-Qassam, Abdullah Barghouti menderita kondisi kesehatan yang serius sebagai akibat dari aksi mogok makan yang berlangsung selama lebih dari 70 hari.

Abu Naim mengatakan, Barghouti mulai aksi mogok makannya, tak lama setelah dibebaskan dari sel isolasinya, menunjukkan bahwa satu tahun di sel isolasi setara dengan lima tahun dalam sel penjara biasa.

Untuk bagiannya, Pusat Studi Tahanan Palestina mengatakan bahwa semua pengacara melaporkan dengan mengkonfirmasi keseriusan masalah kesehatan Barghouti dan menyerukan untuk meningkatkan kegiatan solidaritas untuk Barghouti.

Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah

Barghouti telah menderita beberapa masalah pada denyut jantung, ginjal, hati, arteri dan mata.

Pusat Studi Tahanan Palestina meminta Raja Yordania Abdullah II, pemerintah Yordania, Otorita Palestina dan lembaga-lembaga internasional, terutama Palang Merah Internasional dan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, ikut campur tangan dan menyelamatkan nyawa tawanan Barghouti.

Lembaga itu juga mengimbau kepada masyarakat cinta kebebasan di seluruh dunia, kekuatan nasional dan Islam serta kedutaan Palestina dan Arab, untuk mengambil langkah-langkah nyata di negara-negara Barat dan sahabat dalam mendukung Barghouti.

Addameer melaporkan, 13 tahanan, lima di antaranya berasal dari Yordania dan lainnya warga Palestina melakukan aksi mogok makan sebagai protes mereka atas penangkapan yang dilakukan Israel tanpa alasan dan pengadilan serta kebijakan penolakan kunjungan keluarga

Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza

Kini kondisi mereka semakin memburuk. Secara keseluruhan selama tiga bulan terakhir, telah ada 29 tahanan di penjara-penjara Israel yang melakukan aksi mogok makan perorangan. (T/P013)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara

Rekomendasi untuk Anda