Kesejahteraan Guru Honorer Masih Dipandang Sebelah Mata

Foto: DPR RI
Foto: DPR RI

Jakarta, 1 Jumadil Akhir 1437/10 Maret 2016 (MINA) – Anggota Komisi X DPR, Jefirstson Riwu Kore menilai bahwa Pemerintah masih memandang sebelah mata kesejahteraan . Padahal, guru memegang peranan penting dalam menentukan kualitas Indonesia.

“Bagaimana kita mau menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang besar, jika banyak guru honorer yang masih susah. Kita tidak mungkin memaksakan kepada guru honorer itu,” kata Jefri, di sela-sela RDP dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, beberapa waktu lalu, demikian laporan dari laman resmi DPR RI yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga:  Hardiknas 2024, Ketum ICMI Berpesan Agar Masyarakat Terus Belajar

Politisi F-PD itu menegaskan, Pemerintah harus memperkuat sumber daya manusia (SDM) guru, melalui berbagai pelatihan. Guru-guru juga diberikan kesempatan untuk meningkatkan pendidikannya, dengan adanya kesempatan mendapatkan beasiswa.

“Jika guru-guru tidak diperhatikan, kualitas pendidikan kita hancur. Kita tidak sanggup menghadapi persaingan bebas,” ujar Jefri.

Jika kesejahteraan guru mendapat perhatian, dan SDM guru juga semakin kuat, politisi asal dapil Nusa Tenggara Timur itu yakin, kualitas pendidikan semakin baik. Menurutnya, anak-anak jadi memiliki landasan yang kuat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

“Guru honor itu sangat penting, tapi kita kurang menghargai mereka. Guru ini itu menjadi landasan yang kuat bagi anak didiknya. Anak-anak dapat menjadi baik jika landasannya juga baik,” tuturnya.

Baca Juga:  Hardiknas 2024, Ketum ICMI Berpesan Agar Masyarakat Terus Belajar

Sebelumnya, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata mengatakan, saat ini tenaga honorer guru sebanyak 1,163 juta. Untuk mengangkat tenaga honorer KII ini, tidak dapat diangkat secara langsung sebagaimana amanat UU Aparatur Sipil Negara.

Ia menjelaskan, sebetulnya ada kenaikan insentif guru honorer pada tahun ini. Tahun ini, insentif guru sebesar Rp 389 miliar, dibanding tahun lalu hanya sebesar Rp 155 miliar.

“Kami juga memiliki Program SM3 T untuk guru garis terdepan. Sebanyak 3000 orang dengan anggaran 107 miliar pada tahun 2016. Dimana pada tahun 2015 hanya nol anggaran,” jelas Sumarna. (T/P006/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.