Gaza City, 24 Jumadil Akhir 1435/24 April 2014 (MINA) – Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan gerakan Hamas sepakat menyerukan pembentukan pemerintah persatuan, menerapkan kesepakatan Kairo dan Doha, dan menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu enam bulan setelah pemerintahan persatuan transisi terbentuk.
Sebagaimana dilaporkan korespondensi Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza, Perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani delegasi PLO dan Hamas pada Rabu kemarin memuat langkah-langkah rekonsiliasi yang akan dilaksanakan kedua fihak.
Dalam sebuah dokumen mencakup semua komponen dalam perjanjian yang ditandatangani yang dibacakan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah di kediamannya Kamp Pengungsian As-Shati, Gaza, menegaskan pemilihan umum Legislatif, Presiden, dan Dewan Nasional, akan diadakan secara paralel pada tanggal yang akan diputuskan oleh Presiden Mahmoud Abbas setelah mengadakan pembicaraan dengan semua fraksi.
Pemilu akan diadakan setidaknya enam bulan setelah pemerintah persatuan transisi terbentuk dengan persiapan yang akan dibahas dalam pertemuan mendatang oleh komite yang bertanggung jawab atas reformasi Organisasi Pembebasan Palestina PLO.
Baca Juga: Dua Tentara Zionis Israel Tewas di Gaza, Salah Satunya dari Komunitas Druze
Dalam salinan perjanjian rekonsiliasi yang diterima koresponden MINA itu juga diteknkan komitmen kedua fihak terhadap seluruh hal yang telah disepakati dalam kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani sebelumnya di Kairo dan Doha serta menjadikannya acuan utama dalam pelaksanaan rekonsiliasi dan persatuan semua gerakan Palestina.
“Presiden Mahmoud Abbas memulai pembicaraan mengenai pembentukan pemerintahan konsensus nasional dan akan diumumkan dalam lima pekan ke depan berdasarkan Perjanjian Kairo dan Doha,” kata pernyataan itu.
Anggota Komite Sentral Gerakan Fatah, kepala Delegasi Fatah, Azzam Al-Ahmad, mengucapkan terima kasih kepada Ismail Haniyah atas usahanya untuk memastikan persatuan nasional.
Dia juga berterima kasih kepada semua pemimpin politik, dan tokoh-tokoh independen, atas kesediaan dan upaya untuk mencapai tujuan persatuan nasional itu.
Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan ke Beirut Beberapa Jam Sebelum Gencatan Senjata
Al-Ahmad mengatakan, ia berharap perjanjian rekonsiliasi itu akan menjadi titik awal untuk persatuan nasional yang nyata, berdasarkan kemitraan antara semua faksi, para intelektual dan tokoh-tokoh independen di Palestina.
Sementara Penasihat Ismail Haniyah, Issam Al-Daalees mengharapkan Presiden Mahmoud Abbas mengunjungi Jalur Gaza jika pemerintah persatuan dibentuk dalam lima pekan ke depan, sebagaimana yang disepakati sebagai bagian dari perjanjian rekonsiliasi nasional.(L/KJ/P02/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Breaking News: Israel Hezbollah Sepakati Gencatan Senjata