Athena, MINA – Agresi militer di Jalur Gaza memperlambat sejumlah kesepakatan senjata antara Yunani dan Israel, menurut laporan harian Yunani Kathimerini, Ahad (7/9) yang mengutip keterangan pejabat setempat.
Meski kerja sama pertahanan dengan Israel tetap dianggap penting secara strategis bagi Athena, laporan itu menyebut potensi penundaan terbesar terkait kesepakatan antarpemerintah untuk sistem peluncur roket ganda buatan Israel, PULS, yang mampu menembakkan rudal Predator Hawk hingga jarak 300 kilometer.
Rencana produksi bersama sistem tersebut di Yunani masih ada, namun para pejabat berhati-hati agar tidak terlihat turut memproduksi senjata ofensif di tengah perang di Gaza.
Laporan itu juga menambahkan, akuisisi sistem pertahanan udara buatan Israel seperti Spyder All in One, Barak MX, dan David’s Sling, yang direncanakan menggantikan sistem buatan Rusia termasuk S-300 juga turut terdampak.
Baca Juga: Kapal Spectre Tiba di Tunisia, Warga Sambut Meriah Kedatangan Global Sumud Flotilla
Namun, program lain yang dinilai penting bagi kesiapan operasional militer Yunani tetap berjalan, termasuk peningkatan helikopter AH-64A Apache serta pengiriman rudal Spike dan kit bom pintar Spice 1000/2000.
Pembicaraan tingkat tinggi antara kedua negara juga mencakup isu strategis yang lebih luas. Bahkan, beberapa bandara di Yunani baru-baru ini disebut menjadi tuan rumah bagi pesawat negara Israel untuk operasi rahasia.
Sementara itu, tentara Israel terus meningkatkan serangan brutalnya di Kota Gaza, tempat ratusan ribu warga Palestina mengungsi setelah terusir dari rumah mereka di utara dan timur Gaza.
Perang genosida Israel di Gaza memasuki hari ke-700 dengan jumlah korban tewas melampaui 64.000 jiwa. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan Jalur Gaza yang kini menghadapi ancaman kelaparan. []
Baca Juga: Rusia Kembali Gempur Ukraina, Pusat Pemerintahan Kyiv Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)