Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KESHALIHAN SOSIAL BAGI MUSLIMAH

Redaksi MINA - Jumat, 28 Februari 2014 - 09:42 WIB

Jumat, 28 Februari 2014 - 09:42 WIB

792 Views

Oleh : Nurjannah Ummu Zahra,S.Pd.I.

Landasan

Landasan amal shalih antara lain disebutkan di dalam Al-Quran Surat An-Nahl [16] ayat 97 :

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Baca Juga: Muslimah Sebagai Penggerak Pembebasan Baitul Maqdis

Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl [16] : 97).

Prof. Quraish Shihab di dalam kitab Tafsir Al-Misbah menjelaskan sebagai berikut : “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, sedang dia adalah mukmin yakni amal yang dilakukannya lahir atas dorongan keimanan yang shahih, maka sesungguhnya pasti akan Allah berikan kepadanya kehidupan yang baik di dunia ini serta balasan pahala berlipat ganda di akhirat”.

Dalam Al-Qur’an banyak kita temui contoh-contoh amal shalih, seperti : shalat, shaum, zakat, haji, berjihad dan masih banyak yang lainnya. Termasuk juga amal shalih adalah dalam bentuk sosial/kemasyarakatan, seperti menolong orang lain, menjenguk orang sakit, memberikan shadaqah, memberi makan orang miskin, menyingkirkan duri dari jalan, dan sebagainya.

Dikatakan bahwa di dalam Al-Quran, orang yang beriman dan beramal shalih dijanjikan oleh Allah nanti di akhirat akan dimasukkan ke surga-Nya. Hal itu bisa diraih atau dipenuhi oleh siapapun, baik oleh orang-orang barat maupun orang timur, orang-orang yang bertempat tinggal di bagian selatan maupun utara.

Baca Juga: Muslimah Modis Tapi Minus Muru’ah: Hijab Bukan Sekadar Fashion

Pendek kata semua orang atau siapapun yang masuk kategori beriman dan beramal shalih akan dimasukkan ke dalam surga-Nya. Insya Allah.

Makna Amal Shalih

Prof. Dr. Imam Suprayogo dalam artikel “Iman dan Amal Saleh” (7 Mei 2010) mengartikan amal shalih secara sederhana. Amal artinya adalah kerja atau berbuat, sedangkan shalih artinya adalah benar, lurus, tepat, atau dalam bahasa sekarang adalah profesional. Dari pengertian sederhana ini, amal shalih artinya adalah pekerjaan yang dilakukan secara benar, tepat, lurus atau professional.

Jadi, pengertian amal shalih adalah segala bentuk perbuatan baik yang diperintahkan oleh syariat, baik yang bersifat wajib maupun sunah. Setiap amal shalih yang diperintahkan dalam Islam, sudah barang tentu memiliki kesesuaian dengan keadaan fitrah manusia.

Baca Juga: Hijrahmu Viral, Tapi Auratmu Masih Mengundang Dosa

Secara fitrah, bahwa jiwa manusia cenderung lebih menyukai hal-hal atau perbuatan yang baik. Oleh karena itu setiap amal shalih yang diperbuat akan menghasilkan rasa tenang, damai dan tenteram bagi pelakunya.

Keshalihan Sosial

Keshalihan sosial bermakna segala perbuatan baik yang dilakukan berhubungan dengan sosial/masyarakat.

Jenisnya banyak sekali, di antaranya : mendamaikan dua orang yang berselisih secara adil, membantu seseorang untuk menaiki hewan tunggangannya (kendaraan) atau memuat barang-barangnya ke atas hewan (kendaraan) tersebut, ucapan yang baik, menyingkirkan rintangan di jalan, tersenyum kepada sesama., melayani suami dengan baik, dan sebagainya.

Baca Juga: Meneladani Khadijah bagi Muslimah Masa Kini

Secara keseluruhan adalah wujud dari ukhuwah (persaudaraan) antar sesama. Termasuk berbuat baik dengan non-Muslim sekalipun.

Keshalihan sosial bermakna pula cinta damai, hati yang selalu cenderung untuk menegakkan perdamaian dan keharmonisan hidup, serta tidak bisa tinggal diam jika menyaksikan konflik atau permusuhan.

Keshalihan sosial bermakna juga menegakkan prinsip ta’awun (tolong-menolong) dalam kebaikan dan takwa. Gemar menolong orang yang sedang berada dalam kesulitan, atau membantu meringankan beban orang lain.

Apalagi bagi seorang muslimah, dirinya jiwanya senantiasa berhati-hati dalam memfungsikan lidah (ucapan). Ia hanya berbicara yang baik-baik dan bermanfaat. Ia menjauhi ucapan yang dapat menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain. Ia menghindari fitnah, memaki atau menghina orang, termasuk menjauhi pergunjingan (membicarakan aib orang).

Baca Juga: Peran Muslimah dalam Solidaritas Al-Aqsa dan Palestina

Dalam amaliyah sehari-hari, seorang muslimah akan gemar membantu orang lain menuju tujuan atau cita-cita hidupnya. Tidak suka mempersulit urusan orang lain, apalagi membuat orang lain celaka. Membuat senang hati orang, bersikap ramah-tamah, serta bergaul dengan sesama dengan budi pekerti yang baik.

Dalam kehidupan rumah tangga, seorang muslimah dituntut memenuhi hak suami, berbuat baik terhadap suami, membangun rumahtangga yang harmonis, dan menjauhkan diri dari perbuatan zina.

Banyak amal-amal yang kelihatannya sederhana, namun jika dilakukan dengan ikhlas, insya Allah akan menjadi amal shalih pula, yang menjadi tabungan bagi dirinya dan bermanfaat bagi orang lain.

Seperti banyak dilakukan oleh kaum muslimah di suatu perkumpulan majelis ta’lim, seperti membersihkan masjid dan sekitarnya, menengok tetangganya yang baru melahirkan, menengok orang sakit, ta’ziyah dan memberikan santunan makan selama tiga hari kepada keluarga duka, memberikan bantuan kepada yang terkena musibah, mengisi kotak infak masjid dan memberikan bantuan solidaritas Al-Aqsha Palestina.

Baca Juga: Berjilbab Tapi Pacaran, Muruah yang Hilang di Balik Tudung Suci

Pahala Amal Shalih

Allah berfirman di dalam Surat Al-Baqarah [2] ayat 82 berbunyi :

وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أُولَـئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Artinya : “Dan orang-orang yang beriman serta beramal salih, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya”. (QS Al-Baqarah [2] ayat 82).

Baca Juga: Hijabku, Kemuliaanku

Ibnu Katsir di dalam Tafsir Al-Quranul ‘Adzim menyebutkan, amal shalih pada ayat tersebut bermakna perbuatan yang sesuai dengan syariat.

Dengan demikian maka menjadi penting untuk terus mempelajari ilmu-ilmu syari’at Islam, agar hidup semakin hari semakin berisi dan berbkualitas. Baik itu melalui pengajian, majelis ta’lim, radio, buku atau media lainnya.

Semoga kita dapat menjadi hamba-hamba Allah, khususnya kaum muslimah, yang selalu tergerak untuk beramal shalih setiap waktu. Sampai kelak menghadap Allah dalam keadaan husnul khotimah (akhir yang baik). Amin. (T/R1/IR). Nurjannah Ummu Zahra,S.Pd.I., Da’iyah Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Ketika Jodoh Tak Kunjung Datang, Tapi Usia Terus Bertambah

 

Rekomendasi untuk Anda