Tel Aviv, 23 Muharam 1436/16 November 2014 (MINA) – Ketegangan meningkat antara tentara dan dinas intelijen internal Israel Shin Bet setelah sebuah surat yang dikirimkan mantan kepala Shin Bet, Yoram Cohen, mengenai peringatan mengenai Hamas yang tidak dianggap serius oleh tentara.
Kepala Staf Angkatan Darat Israel Benny Gantz mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluh tentang keluhan Cohen dan ketegangan serta kurangnya kepercayaan satu sama lain, demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Tidak hanya sampai di situ, Cohen menanggapi dengan mengeluarkan pernyataan kepada Channel 10 Israel, di mana ia menuduh Gantz berbicara kepada Netanyahu dengan “bahasa yang tidak perlu kasar”.
Krisis kepercayaan muncul antara kedua belah pihak setelah Channel 2 Israel melalui program pada awal pekan ini menyiarkan tiga petinggi Shin Bet yang mengatakan mereka sudah memberi peringatan tentara niat Hamas menyerang Israel dan bahwa mereka telah melakukannya sejak awal tahun. Namun, para pemimpin militer Israel menyatakan menolak menerima klaim intelijen itu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sejak siaran itu, Cohen dalam suratnya menggambarkan tentara Israel sebagai “pihak yang terang-terangan memperlakukan petugas Shin Bet dengan tindakan keras”.
Dalam pernyataannya kepada Channel 2, Cohen mengatakan, pernyataan-pernyataan itu akurat dan mencerminkan realitas urutan kejadian semua informasi yang diucapkan oleh petugas mereka di televisi dan didukung dokumen faktual. “Kami berkomitmen untuk integritas profesional.. dan kami terus melakukan pekerjaan kami meskipun kesulitan yang kita alami di tahun-tahun sebelumnya,” ujar Cohen. (T/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
https://www.middleeastmonitor.com/news/middle-east/15284-tensions-rise-between-israeli-army-and-shin-bet
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon