Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketegangan Meningkat di Jalur Gaza Menyusul Pawai Bendera Provokatif Israel

sri astuti - Kamis, 17 Juni 2021 - 01:19 WIB

Kamis, 17 Juni 2021 - 01:19 WIB

7 Views

Orang-orang Israel berlarian ke Kota Tua Yerusalem melalui Gerbang Jaffa dalam pawai bendera tahunan. (Sarah Tuttle-Singer/Times Israel)

Gaza, MINA – Warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung menjadi sasaran putaran baru serangan udara Israel pada dini hari tadi, yang mengancam gencatan senjata yang disepakati pada 21 Mei.

Kesepakatan itu sebelumnya mengakhiri pemboman oleh pesawat dan pesawat tak berawak Israel, di mana lebih dari 250 warga Palestina tewas, termasuk wanita dan anak-anak, MEMO melaporkan.

Serangan Israel terbaru terjadi menyusul meningkatnya ketegangan di Yerusalem Timur yang diduduki di mana Pawai Bendera yang kontroversial diizinkan untuk dilanjutkan meskipun ada permintaan dari Palestina. Israel mengklaim bahwa jetnya menyerang Gaza sebagai pembalasan atas Hamas yang meluncurkan “balon pembakar”, yang pada gilirannya dikatakan sebagai reaksi terhadap pawai provokatif.

Pawai Bendera adalah acara tahunan untuk memperingati penaklukan Yerusalem oleh pasukan Israel pada tahun 1967. Penduduk sayap kanan Israel membawa bendera dan meneriakkan slogan-slogan rasis seperti “matilah orang Arab” yang lewat melalui wilayah Palestina Muslim dan Kristen di kota yang diduduki.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Sebelumnya, Hamas memperingatkan Israel untuk tidak melanjutkan pawai, seperti yang dilakukan banyak orang lainnya, termasuk Syekh Agung Al-Azhar, otoritas keagamaan senior Mesir.

Kebencian dan rasisme yang ditampilkan selama pawai dikutuk oleh Menteri Luar Negeri Isarel Yair Lapid yang berada dalam pemerintahan koalisi dengan Naftali Bennett, seorang ultranasionalis sayap kanan yang dianggap lebih ekstrem daripada pria yang digulingkannya, mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Mengekspresikan penentangannya di twitter, Lapid mengatakan, “fakta bahwa ada elemen ekstremis yang bendera Israel mewakili kebencian dan rasisme adalah menjijikkan dan tidak dapat dimaafkan. Ini bukan Yudaisme atau Israel, dan jelas bukan apa yang dilambangkan oleh bendera kami. Orang-orang ini adalah aib bagi bangsa Israel.”

Misi Otoritas Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengutuk serangan udara terbaru Israel terhadap Palestina: “Setelah Bendera provokatif hari ini di #Yerusalem yang diduduki, Israel SEKARANG mengebom #Gaza (1:00 pagi waktu #Palestina),” tweetnya.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

“Tampaknya [Israel] sekali lagi telah melanggar hukum internasional dan melanggar ketentuan ‘gencatan senjata’,” tambahnya. (T/R7/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Indonesia
Palestina
Internasional