Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keteladanan Sejati Fatimah Az-Zahra bagi Muslimah Sepanjang Zaman

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 9 jam yang lalu

9 jam yang lalu

8 Views

Ilustrasi

FATIMAH Az-Zahra, putri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah teladan agung yang menunjukkan bahwa kemuliaan tak harus disorot dunia. Ia hidup sederhana, jauh dari kemewahan, namun penuh keberkahan.

Dalam rumah kecilnya ia menjadi istri yang taat, ibu yang penyayang, dan hamba yang tekun beribadah. Luka di tangan dan lelah di bahu karena kerja keras tak pernah membuatnya mengeluh. Saat meminta bantuan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberinya bacaan dzikir, bukan dunia. Dan Fathimah menerimanya dengan ridha.

Fatimah Az-Zahra, kesalehannya nyata, dalam akhlaknya ia menjaga lisan, menahan amarah, dan menjadikan rumahnya sebagai ruang ibadah. Imannya tidak hanya di sajadah, tapi hadir dalam keseharian.

Fatimah Az-Zahra tak mengejar panggung, tapi mewarisi surga. Meski tak tampil di mimbar, keteladanannya menembus zaman. Ia adalah cahaya bagi perempuan yang ingin dekat dengan Allah tanpa kehilangan jati diri.

Baca Juga: Pesona Fisik Nabi Muhammad SAW: Dalam Kilau Hadits Syamail Muhammadiyah

Cintanya kepada suaminya, Ali bin Abi Thalib pun dijaga dalam diamnya, tulus dan murni karena Allah. Ketika dipersatukan dalam pernikahan, rumah tangga mereka menjadi sakinah yang penuh rahmat.

Nilai-Nilai Keteladanan dari Fatimah Az-Zahra:

Fatimah Az-Zahra memiliki beberapa sifat yang bisa ditealdani kaum muslimah sepanjang jaman. Berikut di antaranya:

  1. Kesabaran dan Keteguhan Hati

Ia tegar menghadapi ujian hidup dan beratnya jalan dakwah. Setiap cobaan justru memperkuat keyakinannya akan pertolongan Allah, bukan melemahkan semangatnya.

Baca Juga: Bintu Al-Syathi’ Mufassirah Hebat dari Mesir

Meski hidup dalam keterbatasan dan harus bekerja keras, ia menjalaninya tanpa keluh. Peluhnya adalah bukti keikhlasan dan komitmen pada perjuangan yang diyakini.

Syukur selalu hadir, baik dalam kelapangan maupun kesempitan. Ia ridha atas takdir Allah, yakin bahwa di balik setiap kesulitan tersimpan hikmah dan kebaikan.

  1. Kesederhanaan dan Kerendahan Hati

Fatimah Az-Zahra adalah teladan hidup yang tidak pernah tergoda oleh gemerlap dunia. Ia memilih untuk fokus mencari ridha Allah, bukan pengakuan manusia atau kemewahan materi.

Meski hidup dalam kesederhanaan dan keterbatasan, Fatimah menjalani setiap hari dengan penuh kesabaran dan rasa syukur. Ia tak pernah mengeluh atas beban yang dipikul, melainkan menjadikan ibadah dan pengabdian sebagai jalan hidupnya.

Baca Juga: Mahathir Mohamad Genap Berusia 100 Tahun

Dari sosok mulia ini, kita diajarkan bahwa kebahagiaan sejati bukan dari banyaknya harta, tapi dari hati yang lapang dan iman yang teguh. Kesederhanaan dan kerendahan hati adalah kunci kemuliaan hakiki.

  1. Kedermawanan dan Kepedulian Sosial

Fatimah Az-Zahra dikenal gemar membantu fakir miskin dan anak yatim. Ia tak segan berbagi dari apa yang dimilikinya, walau sederhana.

Ia sangat peka terhadap penderitaan sesama, selalu hadir dengan kepedulian tulus tanpa pamrih. Empatinya menjadi cermin kasih sayang yang mendalam.

Bagi Fatimah Az-Zahra membantu sesama adalah bagian dari ibadah. Kedermawanan dan kepedulian sosial adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Baca Juga: Zohran Mamdani, New York dan Suara Dukungan untuk Palestina

  1. Ketakwaan dan Keimanan yang Kokoh

Fatimah Az-Zahra dibesarkan dalam kasih sayang dan didikan langsung Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, menjadikannya sosok yang sangat dekat dengan Allah sejak kecil.

Ia konsisten menjalankan ibadah shalat, puasa, dzikir, dan tilawah Al-Qur’an sebagai bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

Hidupnya adalah cermin iman yang kuat, mengakar dalam hati dan terpancar dalam setiap perbuatan sehari-hari.

  1. Akhlak Mulia dan Kesucian Diri

Fatimah Az-Zahra dikenal dengan tutur kata yang lembut dan perilaku yang santun. Ia berbicara seperlunya, dengan adab dan penuh kasih.

Baca Juga: Muazzuhrani dan Kisah ”Tol Cileungsi 1980”

Ia menjaga kehormatan diri, kesucian jiwa, serta tidak pernah merendahkan orang lain. Kepribadiannya memancarkan rasa hormat dan wibawa.

Akhlaknya mencerminkan keindahan Islam yang hidup dalam diri. Ia menjadi contoh nyata bahwa kemuliaan sejati lahir dari hati yang bersih dan budi pekerti yang luhur.

  1. Cinta dan Bakti pada Keluarga

Fatimah aAz-Zahra adalah sosok yang berbakti kepada orang tua, mencintai suaminya dengan sepenuh hati, dan sabar dalam mendidik anak-anaknya.

Rumah tangganya bersama Ali bin Abi Thalib menjadi contoh keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Dilandasi cinta, ibadah, dan saling pengertian.

Baca Juga: Rima Hassan, Suara Perlawanan dari Kapal Madleen Menuju Gaza

Bagi Fatimah Az-Zahra, keluarga bukan sekadar tempat tinggal, tapi ladang dakwah dan ruang pembinaan karakter generasi umat.

  1. Peran Edukatif dan Inspiratif

Fatimah Az-Zahra bukan hanya teladan dalam rumah, tapi juga pengajar nilai-nilai Islam bagi kaum perempuan di sekitarnya.

Ia membuktikan bahwa perempuan bisa berperan besar dalam membangun peradaban tanpa kehilangan fitrah dan kemuliaannya sebagai wanita.

Ia menginspirasi bukan lewat banyak kata, tapi melalui keteladanan dalam diam, akhlak, dan tindakan nyata yang abadi sepanjang zaman.

Baca Juga: Safiya Saeed, Imigran Somalia yang jadi Walikota Sheffield

  1. Cinta yang Tulus

Fatimah aAz-Zahra mencintai Ali bin Abi Thalib dengan ikhlas. Cintanya suci tak diumbar, dan disimpan dalam doa serta kesabaran.

Ia tidak mengejar perhatian, tidak menunjukkan rasa, tapi menyerahkan sepenuhnya kepada takdir Allah. Dan ketika waktunya tiba, Allah mempersatukan keduanya dalam pernikahan yang penuh keberkahan.

Cintanya adalah teladan bagi setiap hati yang ingin mencintai dengan cara yang mulia, dengan menjaga hati, menjaga kehormatan, dan menanti dengan sabar dalam keimanan.

Ya, begitulah sosok Fatimah Az-Zahra bagai cahaya abadi yang memancar dari iman dan ketulusan hati. Ia hidup sederhana, tapi teladannya menginspirasi sepanjang masa.

Baca Juga: Rukhsana Ismail: Walikota Berjilbab Pertama di Rotherham

Sebagai kaum Muslimin jaman now, sangat pantas jika kita meneladani pribadi Fatimah Az-Zahra yang kuat dalam iman, lembut dalam akhlak, dan sabar dalam setiap ujian.

Semoga kita selalu dalam bimbingan Allah dalam mengikuti jejak Fatimah Az-Zahra menuju surga. Aamiin. [Rohmah Solihah]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Madleen Kullab, Nelayan Perempuan Gaza sebagai Nama Kapal Kemanusiaan

Rekomendasi untuk Anda