Allahu akbar, Allahu akbar, Al-Aqsa Haqquna!
Suaranya lantang, teriakannya menggelegar, emosinya membuncah, energinya menyeruak dan menembus relung-relung hati sanubari orang-orang yang mendengarnya. Seorang bocil (bocah keciil) sedang unjuk gigi, membacakan puisi tentang Palestina dalam sebuah lomba.
Sementara di salah satu sudut ruangan, seorang ibu muda fokus mengarahkan pandangannya ke panggung, seolah tak mau berpindah dan berpaling pandangannya dari tempat yang tinggi itu. Terlihat Sang Ibu meneteskan air mata bangga memperhatikan buah hatinya yang sedang tampil.
Yarashima Safura, santri kelas 3 MI Al-Fatah Cikampek itu sedang membacakan puisi karya ibundanya tentang Palestina. Para penonton tak henti-hentinya bertepuk tangan, bangga sekaligus haru dengan penampilan mereka, para bocil peserta lomba.
Baca Juga: MAN 2 Kota Pekalongan Didorong Perkuat Jurusan Keagamaan
Yarashima tidak sendiri, belasan santri tingkat madrasah ibtida’iyah (SD) pun turut unjuk gigi, membacakan puisi, seolah-olah mereka adalah para seniman bergengsi. Tanpa canggung dan malu-malu lagi, mereka menyuguhkan penampilan luar biasa kepada para pemirsa dan dewan juri.
Namun, bukan penampilannya saja yang membuat para penonton terharu. Lebih jauh dari itu, mereka semua menaruh secercah harapan, semoga para peserta, tertanam kecintaan mereka kepada Palestina dan Al-Aqsa, dan kelak mereka akan menjadi bagian dari para pejuang pembebas masjid yang mulia itu.
Palestina memang menjadi perhatian dunia. Pasalnya, hingga saat ini, negeri itu merupakan satu-satunya wilayah yang belum merdeka. Zionis Israel mengangkangi tanahnya, mengusir para menduduknya, merobohkan rumah-rumah warga dan menguasai sumber daya alamnya.
Berikut salah satu pusi yang dibacakan oleh peserta lomba:
Baca Juga: Peristiwa Alam yang Disebutkan dalam Al-Qur’an Jadi Acuan Relawan Kebencanaan
Cerita Ibu Tentang Palestina
Kata Ibu, bumimu tempat yang mulia
Negeri yang dihuni para Syuhada
Baca Juga: UAR Korwil Jabodetabek Banten Gelar Rapat Kerja 2025
Tanahmu yang diberkahi, negeri para nabi
Di bumimu terdapat Masjidil Aqsha berdiri
Kata ibu, mencintaimu adalah keharusan
Cinta kepadamu tanpa syarat dan ketentuan
Baca Juga: Wamendiktisaintek Dorong Peran Organisasi Kemahasiswaan Dukung Pembangunan Nasional
Membela dan menjagamu adalah kewajiban
Seperti itulah yang Allah perintahkan
Layaknya cinta seorang Ibu kepada anaknya
Tanpa henti, tanpa jeda, terus menerus selama-lamanya
Baca Juga: TNI AL Bersama Masyarakat Pesisir Bongkar Pagar Laut 30 KM di Tangerang
Walaupun Kaum Zionis terus merendahkan dan menistanya
Namun, cinta kepada Al-Aqsa tak boleh padam, harus tetap membara
Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam
Berdiri gagah sejak ratusan tahun silam
Baca Juga: MUI: Menjaga Kelestarian Lingkungan Tanggung Jawab Umat Beriman
Dari Indonesia kami berkirim salam
Selalu kusenandungkan, dari hati sanubari yang terdalam
Kini tanahmu dirampas, rumahmu dihancurkan
Suara tangisan menderu bersahut-sahutan
Baca Juga: Indonesia Tingkatkan Diplomasi Kepemudaan dengan Forum Pemuda Kerjasama Islam
Sekarang kalian terlunta-lunta di pengungsian
Tanpa tahu kapan akan kembali ke kampung halaman
Ibu selalu bercerita tentangmu
Agar tumbuh cinta dan sayang kepadamu
Baca Juga: Alih Fungsi Lahan di Indonesia Ancam Ketahanan Pangan Nasional
Agar tumbuh jiwa mujahid pada diriku
Bebaskan Al-Aqsa dengan perjuanganku
Kami berjanji kepada Ibu
kami akan berusaha membebaskanmu
Baca Juga: Pemuda ICMI Ajukan Judicial Review ke MA Terkait PSN PIK 2
Dengan pertolongan dari Allah Tuhanku
Bergerak bersama bersatu padu
Allahu akbar Allahu akbar Al-Aqsa Haqquna
(A/P2/RI-1)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ibadah Sosial dan Individual Hendaknya Seimbang
Mi’raj News Agency (MINA)