“Kami mengajak para khatib dan imam pada shalat Idul Fitri 1434 H untuk menyampaikan do’a ahzab kepada Allah SWT, bagi mengangkat kaum muslimin kepada kejayaan dan terbebas dari segala fitnah,” kata Ketua LSM Internasional itu kepada Miraj News Agency (MINA), Rabu (7/8).
Menurutnya, muslimin seharusnya membuka mata dan belajar dari sejarah, bahwa umat Islam akan menjadi bulan-bulanan kaum kuffar selama mereka masih hanyut pada kecintaannya terhadap dunia (hubbud dunya), dan hal itu adalah fenomena yang terjadi saat ini.
Dia juga mengungkapkan, jika muslimin masih mengadopsi gaya hidup kaum kuffar atau non-muslim dengan mengkonsumsi produk-produk dari Barat, maka filosofi hidupnya juga cenderung mengadopsi dari Barat, maka muslimin akan jauh dari keberkahan dan kejayaan.
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional
“Kaum muslimin ketika meninggalkan Al-Quran dan As-Sunnah, maka akan terpuruk. Namun, jika kaum kuffar jauh dari agama mereka justru malah jaya, hal ini seperti juga diungkapkan pejuang-pejuang muslim terdahulu seperti Sayyid Qutub, Muhammad Abduh dan sebagainya,” ujar Agus.
Yang harus muslimin lakukan adalah menjauh dari hidup yang didikte oleh Barat, menuju Al-Quran dan As-Sunnah, maka Insya Allah, Allah akan menuntun muslimin menuju keberkahan dan kejayaan, imbuhnya.
Kemudian Agus sangat yakin bahwa sudah saatnya muslimin mempelajari sumber kekuatan Islam, yaitu Al-Quran dan As-Sunnah, dan mengamalkannya sesuai tuntunan Allah dan Rasullullah, dan kunci kemenangan itu adalah kesatuan umat, diatas satu kepemimpinan, yaitu Khilafah ‘Alaa Minhajin Nubuwwah.
Menurut data yang diterima MINA, konflik Suriah yang kini memasuki tahun ketiga, telah menelan korban meninggal 100.000 jiwa lebih, serta merupakan sebuah tragedi kemanusiaan yang membutuhkan tindakan nyata dari masyarakat internasional.
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Banyumas, Jateng Terendam Banjir
Dewan Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) melaporkan, jumlah pengungsi Suriah yang terdaftar lebih dari 554.000 jiwa sementara lebih dari 111.000 jiwa lainnya masih menunggu proses penyelesaian pendaftaran mereka. (L/P015/P02/P01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BNPB Pastikan Tanggap Darurat Sukabumi Berjalan Cepat dan Tepat