Ankara, 20 Rajab 1438/17 April 2017 (MINA) – Ketua Badan Pemilihan Umum Turki (YSK) Sadi Guven menyatakan bahwa kamp pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan tampil sebagai pemenang dari referendum bersejarah di negara itu.
Referendum bertujuan mencari dukungan rakyat untuk memberikan Erdogan kekuasaan yang lebih luas dengan mengadopsi sistem presidensial.
“Menurut hasil adalah ‘Ya’ (setuju) yang telah muncul,” kata Guven pada hari Ahad (16/4). Ia menambahkan bahwa hasil akhir akan diterbitkan dalam 11 hari ke depan. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Perdana Menteri Binali Yildirim sama-sama dari Parrai AKP dengan Presiden, sebelumnya telah menyatakan kemenangan dalam hasil yang tidak resmi pada hari Ahad.
“Sistem presidensial, menurut hasil resmi, telah dikonfirmasi dengan suara ‘Ya’, didukung oleh frakyat” kata Yildirim sambil mengibarkan bendera pendukung dari balkon markas Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Ankara.
“Ini adalah keputusan yang dibuat oleh rakyat. Dalam sejarah demokrasi kita, halaman baru telah dibuka dengan suara ini. Tidak ada yang kalah dalam referendum ini, pemenangnya adalah Turki, pemenangnya adalah orang-orang terkasih,” katanya.
Dua partai oposisi utama Turki sebelumnya mengatakan mereka akan menantang hasil tersebut.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Badan Pemilihan Umum mengatakan, pilihan ‘Ya’ telah memenangkan 51,3 persen suara sedangkan ‘Tidak’ mendapat 48,7 persen dari hitungan 99 persen kotak suara. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata