Pontianak, 19 Rajab 1438/ 16 April 2017 (MINA) – Ketua Bidang Dakwah FPI Kalimantan Barat Syahrani, SE.I, MA, mengatakan, selama ini sebagian umat sering termakan fitnah karena malas bertabayun atau memeriksa kebenaran dari suatu berita yang menyudutkan seseorang tokoh ulama atau ormas Islam.
“Padahal bertabayun adalah perintah langsung dari Allah untuk menghindarkan umat manusia dari kehancuran akibat fitnah yang memang dengan sengaja disebarkan oleh orang-orang fasik,” katanya dalam acara Tabligh Akbar Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Kalimantan Barat, di Masjid Raya Al Mujahidin Pontianak, Ahad (16/4).
Menurut Syahrani, orang-orang fasik sangat membenci akan kedamaian hidup di tengah umat manusia, mereka selalu berusaha agar di tengah umat manusia terutama umat Islam yang mayoritas di Indonesi terjadi perpecahan, mereka akan meraup keuntungah dengan adanya perpecahan umat. Saat ini fitnah begitu mudah tersebar tidak saja melalui media masa melainkan juga media sosial.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
“Banyak ormas Islam yang konsisten dalam dakwah mengajak umat untuk bersatu justru menjadi sasaran fitnah. FPI sampai saat ini terus menjadi sasaran fitnah akibat dakwahnya yang dinilai non-kompromistis terhadap kemungkaran yang merebak di tengah-tengah masyarakat. Apalagi dalam beberapa bulan belakangan ini FPI dibenturkan dengan komponen umat yang lain juga dengan masyarakat adat tertentu,” kata Dosen Institut Agama Islam Negri (IAIN) Pontianak ini.
Dikatakannya, Jamaah Muslimin (Hizbullah) pun menjadi salah satu sasaran fitnah dari para pembenci Dakwah Islam. Umat harus disadarkan agar bertabayun dan tidak mudah termakan fitnah.
Konflik horizontal di tengah umat Islam masih sering didengar belakangan ini. Perbedaan dalam hal-hal yang bersifat furu’iyah sering kali diangkat dan diperpanas dengan bumbu-bumbu fitnah yang berlebihan. Padahal ratusan tahun sudah perbedaan di tubuh umat ini menjadi hal yang biasa.
Para ulama boleh berbeda di antara pengikut mazhab-mazhab fiqih yang besar namun mereka tetap menjaga persatuan. Perjuangan umat Islam masih panjang dan tidak mungkin berjaya tanpa persatuan dan kesatuan. Maka umat Islam jangan mudah termakan oleh fitnah-fitnah yang sengaja ditebar oleh mereka yang membenci dakwah Islam.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Di akhir ceramahnya yang berjudul “Upaya Menyemai Dakwah Humanis di Tengah-tengah Umat sebagai Kekuatan untuk Menjaga Kerukunan”, Syahrani menyampaikan terima kasih dan merasa terhormat diundang pada acara yang sangat penting untuk membangun kesadaran umat tentang pentingnya kesatuan dan ukhuwah Islamiyah.
Pada kesempatan seperti ini menurut Syahrani, FPI dapat menyampaikan klarifikasi tentang keadaan yang sebenarnya. Semakin sering terjadi silaturahim di antara para tokoh dan ulama akan terjalin komunikasi yang positif dan saling tukar informasi di antara semua komponen umat. Inilah salah satu wujud pengamalan perintah Allah dan Rasul-Nya terkait kerukunan sesama umat Islam maupun dengan komponen masyarakat pada umumnya.
Dalam acara tersebut hadir pula sebagai penceramah yaitu KH. Muhammad Hasbi Abdullah (Pembina Ponpes Tahfizul Quran Al Fatah Singkawang, Kalbar), Wakapolres Pontianak Ahmad Munjahid, Rais Suriyah Pengurus Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) Kalbar dan Kakanwil Kementreian Agama Prov Kalbar Drs. H. Syahrul Yadi, MSi , dan Iamamul Muslimin KH. Drs. Yakhsyallah Mansur, MA,. (L/AGS/R12/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?