Jakarta, MINA – Perubahan iklim ternyata lebih banyak menyita korban jiwa daripada aksi terorisme. Akibat perubahan iklim, banyak terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Indonesia punya pengalaman keduanya, baik perubahan iklim maupun terorisme yang harus dibagi kepada dunia.
Demikian dikemukakan Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, usai menerima Dubes Iran untuk Indonesia di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/6), sebagaimana laporan Parlementaria.
Kampanye perubahan iklim ini disampaikan Nurhayati, karena DPR RI akan menjadi tuan rumah World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) ke-3 di Bali.
“Kami memberi penakanan bahwa Indonesia punya dua pengalaman, yaitu perubahan iklim dan terorisme. Kami ingin dunia menaruh komitmen kuat terhadap perubahan iklim ini, karena Indonesia punya pengalaman dengan perubahan iklim yang menyebabkan gempa bumi dan tsunami. Korbannya jauh lebih banyak daripada terorisme,” ucap Anggota Fraksi Partai Demokrat tersebut.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Terorisme di Indonesia, lanjut Nurhayati, memang ada. Tapi, dampaknya tidak sebesar perubahan iklim.
“Ini sudah jadi komitmen dunia 2030 dengan tagline No One Leave Behind. Artinya, tak seorang pun boleh tertinggal apa pun etnis, agama, tua, muda, miskin, atau kaya. DPR menginisiasi forum ini dan akan dihadiri parlemen seluruh dunia,” ungkap Anggota Komisi XI DPR itu.(R/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda