Bondowoso, MINA – Ketua Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025, Nur Hadis, menegaskan bahwa pendakian Gunung Raung yang dilakukan oleh para relawan Aqsa Working Group (AWG) merupakan simbol nyata perjuangan berjamaah dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa.
Ia menyampaikan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Aqsa Working Group (AWG) dan organisasi kemanusiaan Salam Aid, yang menjadi bentuk gerakan kolektif bahwa perjuangan Palestina bukanlah perjuangan satu orang atau satu kelompok, tetapi perjuangan bersama, perjuangan berjamaah.
“Perjuangan untuk Palestina bukanlah perjuangan satu orang atau satu kelompok, tetapi perjuangan bersama, perjuangan berjamaah,” ujar Nur Hadis dalam siaran pers yang diterima MINA, Ahad (9/11).
Ia menegaskan, kolaborasi ini sejalan dengan tema BSP 2025, yakni “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
Baca Juga: Pembelajaran SMAN 72 Jakarta Segera Pulih Usai Insiden Ledakan
Nur Hadis menyampaikan bahwa semangat solidaritas yang ditunjukkan para pendaki dari Puncak Sejati Gunung Raung menjadi pesan kuat bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari ketinggian itu, mereka membawa harapan agar semangat kebersamaan terus tumbuh menjadi gerakan nyata dalam membela kemanusiaan dan menegakkan keadilan.
“Dari Puncak Sejati Raung hingga ke seluruh penjuru negeri, kami membawa pesan bahwa Palestina hidup di hati kita semua. Selama hati ini masih berdetak, perjuangan itu tidak akan berhenti,” tegasnya.
Para relawan AWG berhasil mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina berdampingan di Puncak Sejati Gunung Raung (3.344 MDPL), Jawa Timur, dalam rangkaian kegiatan BSP 2025.
Aksi tersebut menjadi bagian dari Ekspedisi 1000 Pendaki Gunung untuk Palestina, yang digelar serentak di 32 gunung di seluruh Indonesia pada 7–8 November 2025.
Baca Juga: Gus Mus Tolak Rencana Soeharto Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional
Pendakian Gunung Raung dipimpin oleh Hayatdin, dengan total 19 peserta terdiri atas 16 pendaki dan 2 pemandu, yang memulai perjalanan dari basecamp pada Jumat (7/11) pukul 08.00 WIB dan tiba di Pos 7 pukul 17.45 WIB. Pendakian dilanjutkan pada Sabtu (8/11) pukul 00.00 WIB melalui jalur-jalur ekstrem hingga mencapai Puncak Sejati pada pukul 05.30 WIB.
Setibanya di puncak, para pendaki menggelar pembacaan Surat Setia untuk Palestina, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina sebagai simbol persaudaraan dan solidaritas antarbangsa.
Sementara itu, Hayatdin, penanggung jawab ekspedisi, mengatakan bahwa pendakian ini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan perjalanan spiritual yang sarat makna.
“Setiap langkah di jalur pendakian adalah doa dan bentuk empati terhadap penderitaan saudara-saudara kita di Palestina. Kami ingin menunjukkan bahwa melalui hobi dan kecintaan terhadap alam, kita juga bisa membawa pesan perjuangan dan kemerdekaan,” ujarnya, Ahad (9/11).
Baca Juga: Satu Tersangka Baru Tambang Ilegal di IKN Teridentifikasi
Selain ekspedisi gunung, BSP 2025 yang berlangsung sepanjang November juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti Solidarity Run for Palestine, Festival Baitul Maqdis, Talkshow, Daurah Baitul Maqdis, Pengibaran Bendera Palestina di Sungai Kapuas dan Mahakam, serta Apel 1000 Relawan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ekspedisi 1.000 Pendaki Sukses Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Raung
















Mina Indonesia
Mina Arabic