Jakarta, MINA – Lembaga wakaf sudah seharusnya mampu beradaptasi dan berinovasi dalam memperkuat perannya di tengah-tengah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Mohammad Nuh saat menyampaikan pidatonya dalam acara Rapat Kerja BWI 2018 di Jakarta, Rabu (24/1).
“Beradaptasi berarti mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan zaman, serta berinovasi berarti mampu menciptakan terobosan-terobosan baru guna meningkatkan perwakafan di Indonesia,” ujarnya.
Nuh mengatakan, adapun saat ini sedang ramainya penggunaan media sosial dalam menyebarkan informasi, tentu hal itu harus dimanfaatkan untuk mensosialisasikan tentang wakaf.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Ia juga menyampaikan peran penting wakaf dalam meningkatkan kesejahteraan umat, mengembangkan dakwah serta menjaga harkat dan martabat umat.
Rapat Kerja (Raker) BWI 2018, mengusung tema “Meneguhkan Peran Wakaf dalam Cetak Biru Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia untuk Percepatan Pembangunan Nasional”.
Raker tersebut bertujuan untuk merumuskan agenda kerja BWI jangka panjang dan pendek, serta memperkuat keutuhan pemahaman persoalan solidaritas-sinergitas sebagai tim.
Acara tersebut dibuka oleh Sekertaris Jenderal Kementerian Agama RI, Nur Syam dan dihadiri oleh Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Anwar Bashori, serta para anggota BWI, juga mengundang beberapa kementerian dan lembaga terkait untuk mengisi sesi seminar.(L/R04/RI-1)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)