Moskow, MINA – Pembentukan negara Palestina merdeka akan mengakhiri kekerasan dan menjamin perdamaian dan stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut, demikian Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gaynutdin Selasa (12/12).
Ravil Gaynutdin mengatakan, pada Forum Muslim ke-19 di Moskow bahwa Rusia mendukung negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai Ibukotanya.
“Ini adalah solusi mendasar untuk mengakhiri kekerasan, menjamin perdamaian jangka panjang dan pembangunan yang stabil di Timur Tengah, keamanan global dan mengurangi ketegangan di seluruh dunia,” kata Ravil Gaynutdin, Anadolu Agency melaporkan.
Ia menekankan, bahwa masalah ini harus diselesaikan secara politik, dan mengatakan bahwa kekerasan yang terus berlanjut akan menimbulkan konflik baru.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Tanpa perdamaian yang adil dan komprehensif di Tanah Suci (Yerusalem), tidak ada keamanan siapa pun di kawasan ini yang dapat terjamin. Masalah Timur Tengah tetap menjadi salah satu masalah global yang paling kompleks sejak awal,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa krisis saat ini hanya dapat diselesaikan dengan pembentukan “tatanan dunia yang adil” berdasarkan prinsip multipolaritas dan keseimbangan berbagai pusat kekuasaan.
Mahmud Erol Kilic, kepala Pusat Penelitian Sejarah, Seni dan Budaya Islam (IRCICA), mengatakan akibat dari tindakan agresif terhadap warga Palestina di Gaza jelas merupakan pelanggaran hukum internasional.
Kilic mengatakan agama harus memainkan peran penting dalam membimbing masyarakat pada periode ini.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah melonjak menjadi 18.412 orang, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong yang terkepung itu, Senin (11/12).
“Setidaknya 50.100 orang lainnya terluka,” menurut Juru Bicara Kementerian Ashraf al-Qudra.
Dia mengatakan 22 rumah sakit dan 46 pusat perawatan primer terpaksa tidak beroperasi akibat pemboman tersebut.
“Setidaknya 296 petugas medis juga tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober,” tambah al-Qudra.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Gaza menyusul serangan pada 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di kota-kota perbatasan Israel.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza