Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KETUA DMI: JADIKAN I’ED TITIK TOLAK HADAPI TANTANGAN KEHIDUPAN

kurnia - Kamis, 16 Juli 2015 - 17:27 WIB

Kamis, 16 Juli 2015 - 17:27 WIB

398 Views ㅤ

Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), KH. Muhammad Natsir Zubaidi.(Foto: Doc. MINA)
Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (<a href=

DMI), KH. Muhammad Natsir Zubaidi " width="300" height="168" /> Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), KH. Muhammad Natsir Zubaidi

Jakarta, 25 Ramadhan 1436/13 Juli 2015 (MINA) – Ketua PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) KH Muhammad Natzir Zubaidi  mengajak ummat Islam menjadikan Idul Fithri sebagai titik tolak menghadapi tantangan kehidupan setiap pribadi muslim

“Hendaknya menjadikan Idul Fitri tidak hanya sekadar kembali kepada Fithrah setelah menunaikan kewajiban ibadah shaum Ramadhan dengan silaturohim dan halal bihalal sebagai rutinitas umat Islam.”

“Namun, jadikan Idul Fitri sebagai titik tolak untuk menghadapi  tantangan kehidupan baik yang bersifat individual mauoun bersama,” kata Ketua DMI bidang Sarana, Hukum dan Wakaf, Natsir, saat diwawancarai Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (16/7).

Menurutnya bagi setiap muslim ibadah Ramadhan adalah semacam training center baik latihan jasmani, ruhaniah maupun intelektual yang dapat meningkatkan kualitas diri, baik dari sisi peribadatan, kesehatan, maupun kecerdasan.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Oleh karena itu produk yang paling utama dari ibadah ramadhan adalah kondisi kesiapan yang prima baik mental, phisikal maupun intelektual. Ibarat seorang atlit sehabis mengikuti pusat latihan maka mereka selalu siap bertanding atau mengikuti kompetisi,” tuturnya.

Karena sebenarnya kehidupan ini pada hakekatnya adalah berkompetisi  secara fair dan baik (fastabiqul khairat), terang Natsir.

Sudah barang tentu kompetisi itu, berlaku juga di bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial dan budaya termasuk di bidang dakwah, karena hanya dengan kesiapan iman (mental) phisikal, intelektual-lah, setiap muslim dapat memberikan kontribusinya kepada masyarakat, umat dan bangsa.

Kemudian Ia mengutip Al-quran, Hendaklah ada diantara kamu sekelompok umat yang  menyerukaan berbuat ma’ruf dan mencegah perbuatan yang mungkar dan mereka adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk (Qs, Ali-Imbron 104). (L/P002/P2)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia