Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DMI: Merebaknya LGBT Cukup Jadi Prihatin dan Antisipasi

kurnia - Kamis, 28 Januari 2016 - 06:17 WIB

Kamis, 28 Januari 2016 - 06:17 WIB

314 Views ㅤ

Ketua PP DMI), Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, M. Natsir Zubaidi (Foto: MINA)
Ketua PP <a href=

DMI), Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, M. Natsir Zubaidi (Foto: MINA)" width="536" height="423" /> Ketua PP DMI Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, M. Natsir Zubaidi. (Foto: MINA)

Jakarta, 18 Rabi’ul Akhir 1437/28 Januari 2016 (MINA) – Ketua Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Natsir Zubaidi mengatakan kehidupan LGBT khususnya di kota-kota besar sangat memprihatinkan dan perlu diantisipasi secara cermat karena akan merusak masa depan bangsa.

“Hal ini (LGBT) akan berpengaruh terhadap anak-anak kita sejak masih kecil, oleh karena itu diharapkan orang tua mengamati anak-anak mereka agar tidak terjebak pada kehidupan yang menjadi gaya hidup pada zaman modern sekarang ini,” kata Natsir saat dihubungi Mi’raj Islamic News Agency (MINA), di Jakarta, Kamis (28/1) pagi.

Ancaman Narkoba, aliran menyimpang, teror dan kehidupan LGBT akan merusak sendiri keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat, oleh karena itu pencegahannya harus dimulai dari keluarga.

“Kita harus kembali menghidupkan ‘infrastruktur umat ‘ yang saling melakukan tegur sapa, karena kehidupan masyarakat modern cenderung induvidualistis,” ujar Natsir juga sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Apalagi banyaknya unit apartemen dibangun, telah mengikis kehidupan saling bertegur sapa dan ta’awun. “Rukun Tetangga harus dibangun kembali dalam suasana ta’awanu ‘alal birri wataqwa (saling bertegur sapa masalah kebaikan dan taqwa) dalam masyarakat kita,” imbuhnya.

Dia juga meminta Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan harus bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan konseling tehadap pengaruh LGBT dan Narkoba hingga tingkat sekolah dan puskesmas.

“Karena kedua penyakit masyarakat itu akan berdampak adanya penyakit Aids yang sangat susah disembuhkan. Penyakit Aids yang dikenal dengan Aquired Imiune defisiensi syndrome atau sindroma kehilangan kekebalan umumnya juga banyak menyerang pecandu obat bius (Narkoba) dan kalangan Pelaku seks menyimpang yang menggunakan jarum suntik,” tambahnya. (L/P002/R05)

 

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Internasional