Jakarta, 17 Jumadil Awwal 1437/25 Februari 2016 (MINA) – Ketua PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, Natsir Zubaidi menilai konflik di Suriah terjadi bukan hanya masalah dimensi politik dan dimensi agama.
“Ada campur tangan asing, di mana kepentingan politik Amerika Serikat dan Eropa ingin menguasai minyak dan sekarang Rusia pun ikut bergabung,” ujar Natsir.
Rusia memanfaatkan musim panas untuk melakukan penyerbuan, Rusia memihak kepada rezim yang berkuasa sekarang, katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (25/2).
Kebetulan rezim yang berkuasa sekarang disinyalir syiah sedangkan oposisi melakukan pemberontakan itu adalah mayoritas sunni. Jadi politik juga tidak lepas, imbuhnya.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Menurutnya kurangnya kecermatan negara-negara Arab, memberikan peluang pihak asing untuk bermain di wilayah Timur Tengah, Liga Arab yang berpusat di Mesir juga tak berperan sama sekali. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga tak berperan sama sekali.
Ia menambahkan, negara-negara Arab tunduk pada Hegomoni asing apakah itu AS maupun Eropa, akibatnya mereka tidak ada kemandirian dari negara-negara Timur Tengah.
Menurutnya, kemandirian dari sebuah negara itu sangat diperlukan, apalagi mereka sama-sama bangsa Arab.
Dari Tunisa, Maroko, Libiya dan Mesir seharusnya mereka bersatu untuk bersama-sama memelihara Timur Tengah. Sebab,Timur Tengah sekarang sedang diaduk-aduk oleh barat, Amerika, Eropa dan Rusia, paparnya. (L/P002/P4)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)