Jakarta, MINA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memandang wilayah perairan Indonesia dengan luas lautan mencapai 3,25 juta km yang berarti 70 persen terdiri dari perairan tidak boleh dianggap remeh.
Karena itu, keberadaan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) yang didukung alat utama sistem pertahanan (Alutsista) harus senantiasa diperkuat.Tidak hanya melakukan pembangunan yang land-oriented, Presiden Jokowi juga memperkuat sea-oriented.
“Terbaru, pemerintah sudah meresmikan dermaga TNI Angkatan Laut Tawiri Ambon. TNI-AL juga belum lama ini menerima tambahan kekuatan baru berupa dua Kapal Angkatan Laut yang diproduksi di dalam negeri,” kata Bamsoet usai bertemu Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, di Jakarta, Jumat (25/1).
Dikutip dari rilis DPR, ia juga mengingatkan TNI-AL agar senantiasa memperkuat early warning system (EWS), sehingga bisa meminimalisir potensi pelanggaran hukum di perairan Indonesia seperti illegal fishing, pembajakan, sabotase, penyelundupan, maupun mengantisipasi kegiatan spionase.
Kerja sama TNI-AL dengan berbagai kementerian dan instansi lainnya harus selalu diperkuat.
“Seperti yang sudah terlihat pada kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memberantas illegal fishing, maupun dengan Badan Narkotika Nasional dan Bea Cukai dalam memberantas penyelundupan Narkoba. Jika semua lembaga negara bisa terkoordinasi dengan baik, berbagai masalah apapun akan bisa dihadapi secara seksama,” ujar Bamsoet. (R/R05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar