Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPR Imbau Dialog Atasi Ketegangan Negara-Negara Teluk

Rana Setiawan - Sabtu, 10 Juni 2017 - 15:05 WIB

Sabtu, 10 Juni 2017 - 15:05 WIB

204 Views

Qatar-flag-2.jpg" alt="" width="440" height="270" /> (Foto: Qatar Living)

 

Jakarta, 15 Ramadhan 1438/10 Juni 2017 (MINA) – Ketua DPR RI Setya Novanto menghimbau semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog serta rekonsiliasi dalam menyelesaikan dinamika politik internasional, terutama terkait pemutusan hubungan diplomatik beberapa negara Teluk seperti Arab Saudi, Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA) terhadap Qatar, yang kemudian disusul Yaman, Libya, Maladewa, dan Mauritius juga mengambil sikap yang sama.

“Saya mengharapkan semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog serta rekonsiliasi dalam menyelesaikan ketegangan yang terjadi. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, ukhuwah Islamiyah senantiasa harus dikedepankan, terlebih dalam suasana Ramadhan seperti ini. Perdamaian dunia harus tetap kita jaga,” kata Setya Novanto di Gedung Nusatara I DPR RI sebagaimana laporan Parlementaria yang dikutip MINA, Sabtu.

Setya Novanto mengatakan, kita sebagai penduduk muslim terbesar di Dunia serta bagian dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) sangat prihatin terhadap perkembangan politik di Timur Tengah yang tidak kondusif.
“DPR terus memantau perkembangan yang terjadi di Qatar dan Kawasan Teluk sebagai bagian dari tugas dan fungsi DPR RI dalam mendukung kebijakan politik luar negeri Pemerintah Indonesia melalui jalur Diplomasi Parlemen,” jelasnya.

Baca Juga: Tanah Longsor di Padang Lawas, Empat Orang Meninggal

Menurut Setya Novanto, sesuai prinsip Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif, Indonesia tetap menghormati kebijakan luar negeri dan tidak mencampuri urusan internal masing-masing negara.

Karena itu, sebagai bagian dari OKI, Indonesia siap membantu menyelesaikan ketegangan yang terjadi di kawasan Teluk dan Timur Tengah. “Saya mendorong pemerintah Indonesia turut berperan aktif membuka dialog dengan berbagai negara OKI, dalam rangka ikut serta menjaga perdamaian dunia,” ujarnya.

Dia menambahkan, Indonesia tetap memegang komitmen penuh dalam mendukung pemberantasan terorisme. “Terorisme adalah musuh umat manusia. Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam memerangi terorisme dan bekontribusi dalam menjaga keamanan serta stabilitas kawasan dan global,” jelasnya.

Setya Novanto mengharapkan, Warga Negara Indonesia yang bermukim di Qatar tetap tenang dan senantiasa berkoordinasi dengan KBRI di Doha. “ Hubungan baik Indonesia dengan Qatar selama ini terjaga dengan baik, berbagai kondisi yang terjadi di Qatar akhir-akhir ini, saya harapkan tidak sampai mengganggu aktifitas warga Indonesia disana,” tambahnya.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki NTT Kembali Erupsi

OKI Diminta Prakarsai Rekonsiliasi

Ketua Komisi VIII DPR RI M Ali Taher menilai pemutusan hubungan diplomatik antara Qatar dengan empat negara Arab itu akan berdampak pada umat Islam secara keseluruhan terutama masalah penerbangan Haji dan Umrah .

“Konflik ini hanya akan memperparah posisi umat Islam di manapun, termasuk pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, stabilitas kawasan, penerbangan Umrah dan Haji, ” ungkap M Ali Taher di Gedung Nusantara II, DPR, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Maka dari itu, Dia berharap pemerintah melalui OKI bisa memprakarsai permasalahan tersebut, agar tidak terjadi konflik yang berkelanjutan.

Baca Juga: Gunung Dempo Erupsi, Warga Tetap Beraktivitas Normal

“Sebelum konflik semakin parah, perlu dilakukan upaya-upaya perdamaian. Dalam hal ini, Indonesia bisa mengambil peran positif yang aktif untuk menjadi salah satu negara penengah di negara-negara Kawasan Timur Tengah,” ujarnya.

Lebih lanjut politisi dapil Banten itu berharap langkah-langkah perdamaian yang telah ditempuh negara ASEAN bisa membantu menyelesaikan konflik ini. Agar negara-negara barat tidak mengambil keuntungan dari keadaan ini untuk memerankan pengaruh ekonominya.

“Jangan sampai negara-negara barat mengambil alih peran ekonomi, dan menyebabkan konflik baru di Timur Tengah yang sekarang sedang hancur malah semakin hancur,” pungkasnya. (T/R01/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis

Rekomendasi untuk Anda

MENAG
Indonesia
Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Indonesia
Indonesia