Ketua DPR: Kemerdekaan Palestina Harga Mati

Jakarta, 5 Rajab 1437/12 April 2016 (MINA) – Ketua RI Ade Komarudin mengatakan komitmen seluruh negara Islam bahwa kemerdekaan adalah harga mati. Kemerdekaan Palestina yang terus diperjuangkan adalah kemerdekaan yang sesungguhnya, bukan hanya kemerdekaaan sebagai komoditas politik yang terjadi selama ini.

“Kemerdekaan Palestina adalah harga mati,” kata Ade Komarudin, usai menerima Delegasi Asosiasi Parlemen-Parlemen untuk Al Quds (the Assosiation Parliamentarians for Al-Quds) yang dipimpin Ketua Syaikh Hamid Al-Ahmar, membicarakan masa depan dan kemerdekaaan Palestina, di Gedung DPR, Senin (11/4) kemarin.

Ade Komarudin menjelaskan masa depan dan kemerdekaan Palestina mendapatkan perhatian dari bangsa . Termasuk di berbagai diplomasi parlemen selalu memperjuangkan kepentingan Palestina, karena itu merupakan komitmen menyangkut Palestina.

Dalam keterangan pers Parlementaria yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), DPR RI sangat mendukung Pemerintah untuk membuka Konsul Jenderal RI di Ramallah.

“Bagi bangsa Indonesia, masalah Palestina adalah masalah yang mendapatkan perhatian khusus dari eksekutif, legislatif dan rakyat Indonesia,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ade mengatakan Indonesia dalam forum apapun akan memperjuangkan kemerdekaaan Palestina yang benar-benar dikehendaki, yaitu kemerdekaan yang tidak terhalangi sedikit pun.

Ketua Asosiasi Parlemen-Parlemen untuk Al-Quds, Syaikh Hamid Al-Ahmar, menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam memperjuangkan kemerdekaan Al-Quds dan Palestina, pertama yaitu menjadikan Al-Quds (Yerusalem) ada di hati umat Islam. Kedua, menyatakan bahwa musuh kita yaitu Zionis Israel. Ketiga, meyakini bahwa kita tidak akan membiarkan Al-Quds dan Palestina terus dijajah oleh Islael.

“Tentu kita tidak akan biarkan, dan akan terus berjuang kemerdekaan Yerusalem dan Palestina,” tegasnya.
Syaikh Hamid Al-Ahmar optimis langkah yang akan diambil oleh Parlemen dan Pemerintah Indonesia memiliki peran yang sangat besar dalam membantu kemerdekaan bangsa Palestina.

“Kita berdoa bersama kepada Allah bisa bertemu dan berkumpul di Masjidil Aqsha, Yerusalem Palestina,” tandasnya.

Organisasi ini berkantor sementara di Islambul, yang telah ditetapkan kantor di Al-Quds, terbentuk 1 tahun yang lalu di Istambul, yang dihadiri lebih dari 150 anggota parlemen dari 20 negara Islam.

Tujuan dibentuk ikatan parlemen ini untuk mendorong parlemen-parlemen negara Islam mendukung kemerdekaan rakyat Palestina.

Pada kesempatan tersebut, Ade Komarudin menyatakan akan datang atas undangan Konferensi yang diselenggarakan Asosiasi Parlemen-Parlemen untuk Al-Quds di Istambul pada 30 November 2016 mendatang.(T/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.