Gaza, 14 Sya’ban 1436/1 Juni 2014 (MINA) – Muhammad Kaya, ketua IHH cabang Gaza mengatakan, tuntutan korban Mavi Marmara terhadap Israel ke Mahkamah International akan sia-sia dikarenakan ketidakberanian pengadilan internasional mengadili Israel.
“Tuntutan yang dilakukan ke Mahkamah international terhadap kejahatan Israel di Mavi Marmara akan sia-sia dan tidak ada gunanya, karena pada dasarnya mereka sama dan saya yakin bahwa pengadilan tersebut tidak akan berani melakukan tuntutan terhadap Israel,” tegas Kaya kepada Kantor Berita Islam Miraj (MINA), saat peringatan tahun kelima tragedy Mavi Marmara, di pantai Mina Gaza, sabtu 30/1.
Kaya juga menegaskan, peringatan kelima trgaedi Mavi Marmara ini merupakan bentuk peringatan muslimin Turki terhadap para syuhada Marmara.
“IHH dan Muslimin Turki tidak akan melupakan para pahlawan yang syahid pada tragedi Mavi Marmara karena pembelaan mereka kepada tanah ribath Palestina, dan kami katakan bahwa kami akan terus membela Palestina sehingga terbebasnya Palestine,” ujar mantan wartawan itu.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Ketika ditanya tentang kemungkinan akan adanya freedom Flotilla, pria yang akrab disapa Abu Matin ini mengatakan, saat ini sebuah grup solidaritas terhadap Gaza telah melakukan pelayaran dari Eropa.
“Saat ini para activis solidaritas terhadap Gaza telah melakukan pelayaran dari Eropa dan kami akan menunggu Mavi Marmara suatu hari nanti akan kembali berlayar dari Turki ke Gaza,” ujarnya.
Peringatan tragedi Mavi Marmara telah memasuki tahun kelima, pada peringatan kali ini ratusan rakyat Gaza menghadirinya termasuk beberap pejabat dari berbagai faksi di Palestina, seperti Basim Naim, mantan Menteri kesehatan Palestina yang juga anggota biro politik Hamas, ketua Jihad Islami Palestina Muhammad Al Hindi serta dari berbagai faksi lainya.
Sementara dari Indonesia diwakili oleh tim Relawan Mer-C Indonesia yang saat ini sedang melakukan penyelesaian pembangunan RS Indonesia di antaranya Hidayatullah serta Osama termasuk juga Nur Ikhwan Abadi yang sempat menjadi salah satu peserta dalam tragedi kapal Mavi Marmara.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Pada peringatan tersebut, di tampilkan drama tragedi Mavi Marmara yang diperankan oleh para pemain drama dari Gaza. Sebagaimana diketahui pada 31 Mei 2010 ratusan aktivis melakukan pelayaran bersejarah untuk menembus blokade terhadap Gaza.
Pelayaran dengan menggunakan beberapa kapal termasuk Mavi Marmara tersebut berakhir tragis, Israel mencegat rombongan aktivis di Laut International kemudian menembaki mereka dengan membabi buta.
Sepuluh orang syahid akibat tembakan peluru tajam yang menembus kepala dan tubuh para aktivis asal Turki, sementara puluhan lainya mengalami luka-luka, dunia pun mengecam tindakan Israel yang melakukan kebiadaban dengan menyerang aktivis sipil tanpa senjata. (K01/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel