Jakarta, MINA – Seluruh elemen bangsa berkumpul di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Ahad (17/12), dalam aksi menentang kebijakan sepihak Presiden Donald Trump terkait Al-Quds (Yerusalem).
Aksi simpatik Indonesia Bersatu Bela Palestina itu diikuti masyarakat dari berbagai latar belakang, akademisi, ulama, ikatan alumni perguruan tinggi, politisi, mahasiswa, cendikiawan, organisasi kemasyarakatan, hingga elemen buruh di Tanah Air.
Ikatan Alumni (Iluni) Universitas Indonesia (UI) turut ambil bagian dalam aksi membela Palestina dan menentang kebijakan Trump tersebut.
“Seluruh elemen bangsa datang ke Monas, bersatu membela Palestina dan menentang langkah Trump yang merusak perdamaian dunia,” ujar Andy Azisi Amin, Ketua Iluni UI 2016-2019, di sela-sela aksi di Monas, Ahad (17/12).
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Andy menyebut deklarasi sepihak Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sebagai tindakan kontraproduktif yang menginjak-injak komitmen perdamaian.
Trump, kata dia, harus mendengar resistensi masyarakat internasional, terutama dunia Islam, yang menolak perubahan status atas kota suci Al-Quds. “Dia (Trump) harus menarik pernyataannya yang sangat kontroversial itu.”
“Langkah seperti itu bukan membuka pintu perdamaian tapi menutupnya dan bahkan menyulut api permusuhan,” tambah salah satu pendiri Perhimpunan Muslim Indonesia di Amerika (Indonesian Muslim Society in America/IMSA) itu.
Sebelumnya Iluni UI menyatakan bahwa memperjuangkan cita-cita kebangsaan Indonesia yaitu menghapuskan segala bentuk penjajahan di muka Bumi dan memelihara ketertiban dunia merupakan tanggung jawab setiap individu di Tanah Air.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
“Inilah api yang dinyalakan para pendiri bangsa ini, ketika bersama-sama negara Asia dan Afrika menyatakan janji mereka untuk turut memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” kata sebuah pernyataan Iluni UI. (L/R11/B05)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda