Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LIGA ARAB DAN OPOSISI SURIAH BAHAS KONFERENSI JENEWA II

Admin - Selasa, 26 November 2013 - 23:43 WIB

Selasa, 26 November 2013 - 23:43 WIB

393 Views ㅤ

Kairo, 23 Muharram 1435/27 November 2013 (MINA) – Ketua Liga Arab, Nabil al-Arabi pada Selasa (26/11) mengadakan pembicaraan dengan pemimpin oposisi Suriah, Ahmed Jarba di Kairo, ibukota Mesir membahas rencana Konferensi Jenewa II untuk menemukan solusi politik krisis Suriah.

Pertemuan Selasa di Kairo juga menangani cara menarik dukungan Arab bagi delegasi oposisi bersatu untuk konferensi, sumber mengatakan kepada Anadolu Agency yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).

Pembicaraan di Kairo terjadi satu hari setelah Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menetapkan 22 Januari 2014 mendatang sebagai tanggal awal untuk Konferensi Jenewa II.

“Kami akan pergi ke Jenewa dengan misi harapan,” kata Ban Ki-moon dalam pernyataannya.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

“Konferensi Jenewa adalah kendaraan untuk transisi damai yang memenuhi aspirasi yang sah dari semua rakyat Suriah untuk kebebasan dan martabat, yang menjamin keselamatan dan perlindungan kepada seluruh masyarakat di Suriah.”

Konferensi itu semula direncanakan pada akhir Mei, setelah diusulkan pertama kali pada pertemuan Moskow antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry dan mitranya dari Rusia Sergei Lavrov.

Di tengah panasnya ketidaksepakatan tentang siapa yang harus duduk di meja perundingan, akhirnya acara ditunda.

Pada Senin lalu, Utusan Khusus PBB-Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, mengatakan daftar peserta Konferensi Jenewa II belum dibuat.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Namun, juru bicara oposisi Koalisi Nasional Suriah (SNC) Laui Safi mengatakan tak lama setelah pengumuman PBB, kelompok itu hanya akan hadir jika rezim Suriah melaksanakan prasyaratnya, yaitu pembebasan tahanan dan bantuan untuk kota-kota yang terkepung, dan Presiden Bashar Al-Assad tidak memiliki peranan dalam pemerintahan transisi baru.

SNC juga mengatakan, mereka membutuhkan dukungan dari semua brigade oposisi dalam negeri, termasuk kelompok yang berafiliasi pada Al-Qaeda, sebelum memulai pembicaraan damai. (T/P09/P02/R1).

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda