Jakarta, MINA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak para pelajar untuk menangkal penyebaran paham radikalisme dengan mengamalkan ajaran Islam.
Bamsoet mendorong para pemuda di berbagai organisasi bernafaskan keagamaan seperti Pelajar Islam Indonesia (PII) untuk aktif menyebarkan narasi keagamaan yang mencerahkan di berbagai platform media sosial, sehingga bisa menekan penyebaran radikalisme dan ekstrimisme.
“Generasi muda Islam Indonesia harus senantiasa mengamalkan islam yang Rahmatan Lil Alamin, dengan mengedepankan nilai tasamuh (toleran), tawazun (seimbang/harmoni), tawassuth (moderat), dan ta’addul (keadilan). Jangan berikan ruang sedikit pun bagi radikalisme dan ekstrimisme,” katanya usai menerima pengurus PII, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta pada Selasa (16/2).
Ia menjelaskan, berdasarkan temuan riset Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2020 yang melaporkan potensi generasi Z pada rentang usia 14-19 tahun, yang terpapar radikalisme mencapai 12,7 persen, sedangkan generasi millenial yang berumur 20-39 tahun mencapai 12,4 persen.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
“Dari segi jenis kelamin, persentase perempuan yang terpapar paham radikalisme mencapai 12,3 persen, sedangkan kaum laki-laki sebesar 12,1 persen. Gen Z dan milenial menjadi sasaran empuk lantaran mereka sangat aktif mengakses internet dan pengguna aktif berbagai platform media sosial” jelasnya.
Ia menyampaikan, banyak anak muda Indonesia saat ini sudah terkoneksi internet, yang rata-rata menghabiskan hampir delapan jam untuk berselancar di internet dan rentan menerima informasi yang sesat, sehingga melahirkan radikalisme dan ekstrimisme.
“Menurut BNPT, sebanyak 82,8 persen pengguna internet di Indonesia pernah menerima informasi keagamaan via internet. Jika tidak hati-hati, mereka bisa saja mendapatkan informasi yang sesat, sehingga malah melahirkan radikalisme dan ekstrimisme,” ujarnya. (R/SR/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina