Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua MPR Dukung Kongres Pemuda Asia-Afrika Kedua di Bandung

Rana Setiawan - Selasa, 14 Desember 2021 - 14:20 WIB

Selasa, 14 Desember 2021 - 14:20 WIB

14 Views

Jakarta, MINA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung penyelenggaraan Kongres Pemuda Asia-Afrika Kedua atau The Second World Congress and Commemoration of Asian African Youth Government (2nd AAYG), yang akan diselenggarakan pada 16-19 Desember 2021 di Bandung.

Mengambil tajuk ‘Asian-African Youth Collaboration Against Covid-19 & Beyond’, konferensi internasional ini akan menghadirkan pemimpin muda, ilmuwan muda, peneliti muda, akademisi muda, dan berbagai partisipan muda lainnya dari berbagai negara dunia, khususnya di kawasan Asia dan Afrika, sehingga bisa memberikan rekomendasi atas berbagai persoalan pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi warga dunia.

“Berbagai isu strategis lainnya juga akan dibahas dalam konferensi internasional ini. Antara lain seputar HAM, perubahan iklim, hingga sosial dan pendidikan. Tidak kurang dari seribu peserta dari 52 negara Asia dan Afrika akan menghadiri konferensi yang diselenggarakan secara hybrid, mengkombinasikan kehadiran luring dan daring,” ujar Bamsoet usai menerima panitia 2nd AAYG, di Jakarta, kemarin, sebagaimana keterangan pers MPR RI.

Panitia yang hadir antara lain, Ketua Saddam Al Jihad, Sekretaris Ratu Lala Saila Fikria, dan Bendahara Fitrah Bukhari. Turut hadir Founder AAYG Tan Taufiq Lubis, dan President AAYG 2015-2020 Beni Pramula.

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, dalam 2nd AAYG juga akan ada sesi panel dengan mengangkat tiga tema besar. Antara lain, Mengoptimalkan Kewirausahaan untuk Pembangunan Berkelanjutan di Asia-Afrika; Membangun Perdamaian Melalui Peningkatan Diplomasi Kemanusiaan dan Kemanusiaan di Asia-Afrika; serta Mendefinisikan Kembali Kepemimpinan Pemuda dan Wilayah Politik di Asia dan Afrika.

“Ada juga Intellectual Session yang dibahas dalam empat komisi. Komisi A membahas Pengembangan Budaya dan Kewirausahaan; Komisi B membahas Pembinaan Kerukunan Umat Beragama, Etnis dan Sosial; Komisi C membahas Pengembangan Teknologi dan Lingkungan; Komisi D membahas Pengembangan Hak Asasi Manusia, Kemanusiaan dan Pendidikan,” jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, tujuan pendirian AAYG untuk mempererat hubungan antar pemuda berusia 18 hingga 40 tahun dari berbagai negara Asia dan Afrika.

Terinspirasi dari keberhasilan Indonesia menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika pada 18-24 April 1955 di Bandung, yang menghasilkan Dasa Sila Bandung, menyatukan sudut pandang dan membangun kerjasama yang erat diantara negara Asia dan Afrika dalam mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

“Semangat para pendiri bangsa dari berbagai negara Asia Afrika melalui Konferensi Asia Afrika 1955 harus terus dijaga oleh generasi muda di masing-masing negaranya. Salah satunya melalui Asian African Youth Government (AAYG). Terlebih saat ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19. Semakin menuntut kerjasama yang lebih erat antar warga dunia. Karena untuk selamat dari pandemi Covid-19, kita tidak bisa bekerja sendirian. Perlu dukungan dari berbagai warga dunia lainnya,” pungkas Bamsoet.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Rekomendasi untuk Anda