Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua MPR RI: 24 Dubes Negara OKI Dukung Forum MPR Dunia

Rana Setiawan - Rabu, 21 September 2022 - 02:51 WIB

Rabu, 21 September 2022 - 02:51 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama pimpinan MPR RI lainnya mengapresiasi dukungan 24 duta besar negara sahabat yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam/OKI (Organisation of Islamic Cooperation/OIC), atas inisiasi Indonesia melalui MPR RI mengadakan World Forum People’s Consultative Assembly (Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia).

Rencananya  mpr-dunia/">Forum MPR Dunia tersebut akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin masing-masing pada 24-26 Oktober 2022 di Gedung Merdeka, Bandung.

Dukungan tersebut ditunjukan oleh para duta besar dengan meminta kepada MPR RI agar mereka dilibatkan dalam proses mengundang para ketua parlemen di masing-masing negaranya.

“Bahkan dari keinginan MPR RI mengundang dua delegasi dari setiap parlemen, para duta besar meminta untuk bisa ditambah hingga lima delegasi. Biaya perjalanan dan akomodasi akan mereka tanggung sendiri. Sebagai delegasi, para ketua parlemen dari 50-an negara angggota OKI, selain didampingi para duta besarnya akan menggunakan kendaraan resmi dari kedutaannya masing-masing, lengkap dengan bendera negaranya,” ujar Bamsoet usai bertemu para duta besar dari 24 negara OKI, di MPR RI, Jakarta, Senin (19/9).

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terjadi?

Turut hadir para Wakil Ketua MPR RI antara lain Ahmad Basarah, Jazilul Fawaid, Syarief Hasan, Hidayat Nur Wahid, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad. Hadir pula Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Muhsin Syihab.

Para duta besar yang hadir antara lain, Duta Besar Aljazair H.E. Lahcene Kaid Slimane, Duta Besar Arab Saudi H.E. Esam A. Abid Althagafi, Duta Besar Bahrain H.E. Ahmed Abdulla Alharmasi Alhajeri, Duta Besar Bangladesh H.E Air Vice Marshal Mohammad Mostafizur Rahman, Duta Besar Iran H.E. Mohammad Khoush Heikal Azad, Duta Besar Mauritania H.E Houssein Sidi Ahdellah Deh, Duta Besar Mesir H.E Ashraf Sultan, Duta Besar Qatar H.E Fawzeeya Edrees Salman Al-Sulaiti, dan Duta Besar UAE H.E Abdulla Salem Obaid Salem Aldhaheri.

Hadir pula Wakil Duta Besar Kazakhstan Kazbek Bokebayev, Wakil Duta Besar Azerbaijan Mrs. Gultakin Habibli, Konsul Kehormatan Kedutaan Albania Fabian Pascoal, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Irak Ammar Hameed Saadallah Al-Khalidy, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Lebanon Karim Khalil, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Malaysia Adlan Bin Mohd Shaffieq, Kuasa Usaha Ad Interim Maroko Kedutaan Faouzi Touiger, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Mozambik Jose Pedro Lucas Matenga, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Oman Issa Ibrahim Al Farai, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Pakistan Muhammad Faisal Fayyaz, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Palestina Ahmed M.I. Metani, Sekretaris II Kedutaan Nigeria Zaharadeen M. Musa, dan Konselor Kedutaan Yordania Saif Al Adaileh.

Ketua DPR RI ke-20 sekaligus mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Gedung Merdeka adalah tempat yang sangat bersejarah, karena menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955, yang memainkan peranan penting bagi diplomasi internasional Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Karena itu, para delegasi mpr-dunia/">Forum MPR Dunia nanti juga akan melakukan History Walk dari Hotel Savoy menuju Gedung Merdeka, untuk mengenang perjuangan Konferensi Asia Afrika tahun 1955.

“Gagasan pembentukan mpr-dunia/">Forum MPR Dunia dilatarbelakangi atas kebutuhan menghadirkan tatanan dunia yang harmonis dan berkeadaban, dalam rangka mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengingat landscape ideologi, politik, dan ekonomi global saat ini penuh dengan disrupsi dan kompetisi. Persaingan semakin tajam dan memanas. Konflik dan ketegangan global memberikan dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat di seluruh dunia,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, isu global yang sama-sama dihadapi saat ini antara lain adalah krisis kemanusiaan, krisis lingkungan, krisis ekonomi global, krisis pangan, krisis air, dan krisis energi.

Berbagai isu global tersebut bukan hanya untuk diketahui, melainkan harus dicari jalan keluarnya, agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih luas pada kehidupan umat manusia.

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

“Pada tingkat pemerintahan, organisasi negara-negara Islam yang sudah lama eksis antara lain Organisation of Islamic Cooperation (OIC), dan pada tingkat parlemen negara-negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim terdapat Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC). Sedangkan pada tingkat non-pemerintahan terdapat Muslim World League,” ujar Bamsoet.

Keberadaan organisasi internasional tersebut telah banyak berperan dalam upaya mendorong terciptanya perdamaian, keamanan serta kemajuan dunia Islam khususnya, serta berkontribusi dalam membangun peradaban dunia pada umumnya. Namun demikian, bukan berarti semua tantangan telah terjawab,” terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, dalam memecahkan berbagai masalah global, diperlukan adanya kerjasama yang bersifat integratif, dengan melibatkan kerjasama lintas negara, lintas sektor, dan lintas lembaga pemerintahan maupun lembaga non-pemerintahan.

Karena itu, menjadi sebuah keuntungan tersendiri, apabila terdapat sejumlah saluran organisasi internasional dalam rangka menyikapi persoalan yang dihadapi, salah satunya dengan menghadirkan mpr-dunia/">Forum MPR Dunia.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Pembentukan mpr-dunia/">Forum MPR Dunia yang tidak permanen akan memberikan keuntungan tersendiri, karena selain lebih fleksibel, juga akan lebih lincah dalam memberikan alternatif solusi di tengah dinamika global yang sedang bergejolak.

“Sehingga bisa menghadirkan pemikiran dan tindakan aksi bersama dalam mengatasi berbagai krisis yang dihadapi umat manusia,” pungkas Bamsoet.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia