Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua MPR RI: Pancasila Harus Jadi Standar Perilaku Pemimpin

kurnia - Selasa, 9 Mei 2017 - 10:39 WIB

Selasa, 9 Mei 2017 - 10:39 WIB

357 Views ㅤ

Ketua MPR Zulkifli Hasan (Foto: Kurniawan/MINA)

Ketua MPR Zulkifli Hasan (Foto: Kurniawan/MINA)

Jakarta, 12 Sya’ban 1438/9 Mei 2017 (MINA) – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan mengatakan Pancasila harus menjadi standar perilaku pemimpin dan rakyat Indonesia.

“Bila nilai-nilai Pancasila sudah diamalkan dalam sehari-hari, maka akan mudah terwujud bangsa Indonesia yang maju, adil dan beradab. Namun faktanya saat ini kondisinya masih jauh dari idealnya,” kata Zulkifli saat pembukaan Rakornas Komisi Dakwah MUI 2017, Jakarta, Senin (8/5).

Ia mengatakan berbahaya jika Pancasila ditafsirkan secara sepihak untuk kepentingan tertentu. Sehingga terjadi pembiasan Pancasila dari nilai-nilai yang sesungguhnya, dan perpecahan di tengah masyarakat. “Sekarang ini Pancasila ditafsirkan secara sepihak.

“Teriak Allahu Akbar dengan mudahnya dicap radikal dan pancasila/">anti Pancasila. Maka ketika Anis Baswedan menang Pilkada DKI dinilai sebagai kemenangan Islam radikal dan itu mengancam Pancasila dan NKRI. Justru yang seperti ini bahaya karena Pancasila ditafsirkan secara sepihak untuk kepentingan Pilkada,” tegas Zulkifli.

Baca Juga: LPLH-SDA MUI Gagas Sinergi Nasional Upaya Pengurangan Sampah Organik 

“Hanya karena bukan kelompoknya. Maka kelompok lain dianggap pancasila/">anti Pancasila. ini juga bisa mengancam persatuan bangsa, tuduhan sesat pancasila/">anti Pancasila ini juga disebarluaskan melalui media sosial secara masif,” ujar Zulkifli.

Dia mengingatkan suatu yang sering disiarkan secara masif, maka bila tidak kita waspadai bisa menjadi semacam cuci otak. Maka bisa terbentuk pemahaman yang salah di masyarakat tentang siapa yang sebenarnya pancasila/">anti Pancasila.

“Hati-hati jangan sampai kita dicuci otak. karena berbeda pendapat dan bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang salah, lalu ditafsirkan anti Pemerintah dan pancasila/">anti Pancasila. Nanti berdampaknya pada Pancasilanya. Dulu jaman Orde Baru, dengan mudahnya dibuat tafsir sepihak siapa yang pancasila/">anti Pancasila,” ungkap Zulkifli.

Dia juga mengatakan sebagai pandangan hidup, maka Pancasila harus jadi standar perilaku pemimpin dan rakyat Indonesia. Bila nilai-nilai Pancasila sudah diamalkan dalam sehari-hari, maka akan mudah terwujud bangsa Indonesia yang maju, adil dan beradab. Namun faktanya saat ini kondisinya masih jauh dari ideal.

Baca Juga: Ketua PBNU Berharap Presiden Prabowo Inisiasi Masuknya Bantuan ke Gaza Pasca Gencatan Senjata

“Kami prihatin masih banyak pejabat tidak paham Pancasila. Bahkan banyak yang terjerat korupsi. Padahal korupsi itu perbuatan yang tidak Pancasilais. Mereka kan seharusnya sebagai contoh. Maka kami perlu membuat buku sebagai acuan memahami Pancasila, agar tidak ada lagi pemahaman sepihak yang merusak persatuan dan kesatuan,” tandas Zulkifli, (L/R03/B05)

Miraj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: KH Cholil Nafis Kritik Program Makan Bergizi Gratis Dibiayai dari Dana Zakat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
Indonesia